BINTAN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise meminta masyarakat menghilangkan budaya patriarki yang berlebihan.
Baik perempuan maupun laki-laki, diminta mengubah cara pikir bahwa kekuasaan laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan.
"Sekarang sudah saatnya kita mengubah mindset kita. Kaum laki-laki juga sudah saatnya mengubah mindset mereka. Budaya patriarki itu harus kita buang sedikit-sedikit," kata Yohana di kawasan industri Bintan, Kepulauan Riau, Senin (7/9/2019).
Yohana mengatakan, saat ini zaman terus berubah. Teknologi dan sains pun terus berkembang dan bergerak ke arah kemajuan.
Baca juga: Menteri Perlindungan Perempuan Minta DPR Segera Rampungkan RUU PKS
Oleh karenanya, di era global ini, perempuan dituntut untuk juga bekiprah dan maju.
Menurut Yohana, suatu negara baru bisa disebut maju jika para perempuannya berpikir maju. Sebaliknya, suatu negara tidak akan bisa menjadi negara maju jika perempuan tak mau berkembang.
"Jadi perempuan menjadi indikator utama dalam memajukan suatu bangsa," ujar dia.
Yohana menambahkan, baik perempuan maupun laki-laki harus berjalan beriringan. Tempat perempuan bukan di belakang laki-laki, melainkan keduanya sejajar.
Baca juga: Menteri Yohana: Satu dari Tiga Perempuan Indonesia Alami Kekerasan
Istilah yang mengatakan bahwa perempuan hebat ada di balik seorang laki-laki tidaklah benar. Sebab, perempuan seharusnya berdiri sejajar di samping laki-laki, bukan di belakang.
"Bukan seorang laki-laki yang hebat di belakangnya ada perempuan hebat, perempuan tidak setuju kalau di belakang posisinya, harus di samping. Jadi sama-sama sekarang," kata Yohana.