Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Stabilitas Keamanan Akan Terus Kami Jaga...

Kompas.com - 05/10/2019, 18:54 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, TNI siap mendukung Polri dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua.

Khususnya, setelah kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang terjadi pada Senin (23/9/2019) lalu.

Hadi berharap dengan adanya stabilitas keamanan, maka kegiatan ekonomi masyarakat tak terganggu.

"TNI menggelar kekuatan dalam rangka mendukung Kepolisian RI di beberapa tempat termasuk di Jayapura dan Wamena," ujar Hadi ketika ditemui seusai upacara peringatan HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019).

"Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa stabilitas keamanan terus akan kita jaga sehingga perekonomian terus berjalan dengan baik," lanjut dia.

Baca juga: Panglima TNI: Senin, Aktivitas Sekolah di Wamena Kembali Normal

TNI juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merehabilitasi gedung-gedung yang rusak.

Rencananya, pemerintah akan membangun hunian sementara bagi para pengungsi.

Tercatat pasca-kerusuhan, ada 3.800 pengungsi di Wamena. Mereka tersebar di berbagai beberapa titik pengungsian. Pengungsi juga menempati markas Kodim, Koramil hingga Polsek. Sedangkan di Jayapura, terdapat sekitar 3.500 pengungsi.

Hadi memastikan bahwa layanan bantuan kesehatan, dapur umum dan penyaluran bantuan logistik bagi pengungsi berjalan dengan baik.

"Kementerian Sosial terus memantau para pengungsi khusus di wilayah jayapura yang terbagi di beberapa tempat. Ada juga paguyuban dari Makassar, Madura, dan Sumatera Barat yang memfasilitasi pengungsi tersebut," kata Hadi.

Baca juga: Panglima TNI: Ada 3.800 Pengungsi di Wamena, 8.600 Orang di Jayapura

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019).

Menurut catatan polisi, massa perusuh di Wamena membakar 5 perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko.

Hingga Selasa (24/9/2019) malam, total 28 jenazah telah ditemukan dan 70 orang luka-luka. Selain itu, sekitar 5.000 warga mengungsi di 4 titik pengungsian.

Sehari setelahnya, korban tewas dalam kerusuhan Wamena bertambah menjadi 30 orang.  

 

Kompas TV Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, menyatakan polisi tengah berupaya mengungkap dalang kerusuhan di Wamena. Ia menyebut, pelaku adalah kelompok separatis.<br /> Saat menjenguk warga Wamena yang mengungsi di Jayapura, Kapolda berjanji akan menindak tegas para pelaku kerusuhan, agar situasi di Wamena tetap kondusif.<br /> Kapolda akan mengirim pasukan untuk memburu para pelaku kerusuhan di Wamena dan kelompok separatis yang melakukan penyerangan terhadap warga di Ilaga Kabupaten Puncak. Untuk itu Kapolda meminta warga tetap bertahan dan tidak meninggalkan Wamena.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com