JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar pada Senin (30/9/2019) masih menjadi berita yang diminati pembaca hingga Kamis (3/10/2019).
Salah satu yang diminati pembaca adalah terkait percakapan dalam grup WhatsApp pelajar yang sempat viral di media sosial.
Awalnya, netizen mengunggah tangkapan layar percakapan yang dinarasikan sebagai grup WA pelajar STM di sekitar Jakarta.
Percakapan berisi para pelajar yang mencari koordinator untuk menagih bayaran aksi demonstrasi.
Akan tetapi, banyak yang netizen yang menyebut bahwa aksi tersebut hanya manipulasi. Setelah dicek melalui aplikasi seperti TrueCaller, diketahui nomor yang ada dalam percakapan mengarah ke identitas pemilik nomor yang diduga polisi.
Bareskrim Polri berusaha menyanggah informasi yang menyebutkan bahwa polisi melakukan manipulasi percakapan grup WA yang viral itu. Kemudian, Bareskrim melakukan konferensi pers pada Rabu (2/10/2019) terkait dugaan pelaku.
Bantahan Bareskrim Polri itu menjadi babak baru terkait polemik grup WA pelajar.
Selengkapnya dapat Anda baca dalam tautan ini: Babak Baru Kasus Viralnya Grup WhatsApp Pelajar STM yang Bahas Bayaran Demo...
Perkembangan terakhir, polisi telah menetapan tujuh tersangka terkait percakapan grup WA itu.
Sebagian di antara mereka adalah pelajar di bawah umur. Ini menyebabkan polisi menerapkan diversi atau memperlakukan mereka di luar peradilan pidana umum.
Artikelnya dapat Anda baca: Tujuh Kreator WAG STM Ditetapkan sebagai Tersangka