Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Ada Pihak yang Menyerang Novel Baswedan dengan Fitnah

Kompas.com - 03/10/2019, 21:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyesalkan banyaknya tudingan miring di media sosial yang diarahkan kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menilai, hal itu merupakan ironi karena Novel terus diserang dengan berbagai fitnah sedangkan pelaku penyerangan terhadap Novel tak kunjung terungkap.

"Dalam keadaan dia sakit dan pelaku penyerangan yang belum ditemukan, kami melihat ada upaya pihak-pihak tertentu untuk terus menyerang Novel berkali-kali dengan fitnah dan isu-isu yang kami lihat itu adalah isu-isu bohong yang disebarkan sedemikian rupa," kata Febri, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Beredar Foto Novel Baswedan di Bandara, Ini Penjelasan Kuasa Hukum dan KPK

Febri menyebut, setidaknya ada tiga kabar bohong terkait Novel yang disebar di media sosial, salah satunya foto Novel bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikaitkan dengan kertas bertuliskan tertulis “Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK”.

Febri menegaskan, narasi yang dibangun itu merupakan bohong lantaran kedeputian tempat Novel bekerja sama sekali tidak mengurusi laporan pengaduan masyarakat sebagaimana yang dituduhkan.

Oleh sebab itu, Febri mengajak publik untuk menyaring informasi-informasi yang beredar di media sosial karena banyaknya informasi palsu terkait Novel dan KPK yang sedang tersebar saat ini.

"Agar kita semua memiliki empati terhadap kondisi saat ini dan juga agar lebih cermat dan hati-hati menggunakan hak dan juga kebebasan dalam berkomunikasi di publik tersebut," kata Febri.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Foto Novel Baswedan di Bandara

Alih-alih mempercayai kabar bohong terkait Novel, menurut Febri, publik sebaiknya ikut mengawal kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan yang pelakunya tak kunjung terungkap meski waktu telah berjalan selama 900 hari.

"Mungkin lebih baik kita fokus ke sana karena nanti kalau pelaku penyerangan itu ditemukan, tentu ini akan menjadi kabar yang cukup baik ya keseriusan kita semua untuk mengungkap penyerangan terhadap penegak hukum," ujar Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com