Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Minta Aparat Lebih Manusiawi Tangani Papua

Kompas.com - 03/10/2019, 19:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Mahfud MD meminta aparat keamanan untuk melakukan tindakan yang lebih manusiawi dalam menangani persoalan di Papua.

Jangan sampai, kata Mahfud, terjadi konflik vertikal antara masyarakat sipil dengan aparat yang kian melebar.

"Kita bertitip pesan dari rumah ini kepada aparat kemanan agar melakukan tindakan-tindakan lebih manusiawi," kata Mahfud usai bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno dan sejumlah tokoh lainnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Saya Sudah Tidak Mau Lagi Kembali ke Papua

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, keberadaan aparat seharusnya untuk menciptakan keamanan di tengah-tengah masyarakat.

Tidak hanya itu, aparat juga seharusnya melindungi hak asasi manusia (HAM) setiap warganya. Kedua unsur tersebut, kata Mahfud, harus digerakkan secara seimbang.

"Kalau meminjam istilah Bapak Kapolri, Pak Tito Karnavian, tantangan kita itu sekarang adalah bagaimana melindungi hak asasi manusia yaitu HAM dan menjaga 'kam' yaitu keamanan. Jadi antara HAM dan 'kam' itu harus sama-sama dijaga, dan itu tantangan," ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan, untuk menyelesaikan persoalan Papua dalam jangka waktu dekat, perlu dihilangkan persepi tentang 'orang Papua' dan 'non Papua'.

Dalam jangka waktu panjang, harus dilakukan pendekatan kultural, keagamaan, hingga spiritual, bukan hanya pendekatan ekonomi.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Benih Separatis di Papua Peninggalan Belanda

"Sehingga di Papua akan terjadi lagi, akan timbul lagi keseimbangan, keamanan, dan kenyamanan," kata Mahfud.

Papua dan Papua Barat dilanda rentetan kerusuhan. Terakhir, kerusuhan pecah di Wamena, setelah aksi unjuk rasa, Senin (23/9/2019).

Komnas HAM mencatat, sebanyak 31 orang tewas dalam insiden tersebut dan 43 orang luka-luka akibat kerusuhan itu. Selain itu, kerusuhan menyebabkan banyak bangunan di Wamena rusak dan terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com