Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kebijakan Parpol Masih Ditentukan "Perintah Ibu atau Bapak"

Kompas.com - 03/10/2019, 17:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia politik di Indonesia masih terjebak dalam demokrasi kultus di mana patron ketua umum partai politik sangat kuat dalam menentukan arah kebijakan.

Demikian diungkapkan pengamat politik Yunarto Wijaya dalam diskusi bertajuk Politik Gagasan di Era Post Ideologi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).

"Peralihan sebenarnya sudah ada dengan perbaikan (demokrasi). Tapi demokrasi langsung ditentukan ketua umumnya, demokrasi yang sebatas mereka tunggu perintah ibu atau bapak," ujar Yunarto.

Baca juga: F-PKS Minta Kembalinya Haluan Negara Jangan karena Keinginan Partai Politik

Akibatnya, partai politik tidak mengedepankan gagasan yang inovatif dan baru. Partai politik saat ini tenggelam di dalam pragmatisme sang pimpinan.

Politikus-politikus yang mencoba mendobrak ini, lanjut Yunarto, kerap terbentur pada persoalan akar rumput yang juga memiliki patron kuat terhadap ketua umum.

Bahkan, apabila terus menerjang arus, politikus tersebut berpotensi kehilangan suara.

"Siapa yang berani mulai nekad untuk tabrak tradisi ini? Problemnya adalah ketika bicara jangka pendek, kita berhdapan dengan pemilih sudah seperti itu," ujar Yunarto.

"Kalau kita buat tradisi baru, taruhannya jangan-jangan elektoral," lanjut dia.

Baca juga: Peta Sikap Partai Politik soal Rencana Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim

Oleh sebab itu, Yunarto berharap bahwa politik yang mengedepankan gagasan harus dimulai dari para elite partai politik sendiri.

"Tidak bisa dimulai dari bawah, harus dari atas. Apa yang buat partai gambling mempertaruhkan elektoral agar berani lakukan itu?" pungkas dia.

 

Kompas TV Kasus ini berawal dari temuan janin bayi dengan terbungkus kain di bawah jembatan Sungai Sedawe, Jepara, Jawa Tengah pada selasa (01/10) pagi. Dari temuan ini, polisi akhirnya mendapatkan identitas kedua pelaku ini.<br /> <br /> Usai dimintai keterangan, motif keduanya karena belum siap untuk menikah dan memiliki anak sehingga memilih jalan pintas.<br /> Selain keduanya, polisi juga menangkap pelaku lainnya yang berperan sebagai penyedia obat untuk menggugurkan kandungan.<br /> <br /> Sejumlah barang bukti berupa uang hasil penjualan obat dan barang bukti obat-obatan turut disita polisi. #BuangJanin #Jepara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com