JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) mengimbau seluruh elemen masyarakat mengoptimalkan ruang dialog terkait berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.
"Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar ruang-ruang dialog lebih dioptimalkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam mencari solusi terbaik," kata Sekretaris Nasional FMKI Yulius Setiarto melalui keterangan tertulis, Senin (30/9/2019).
Yulis mengatakan, sebagai negara hukum, sudah selayaknya perbedaan pendapat diselesaikan dengan cara-cara yang beradab melalui jalur konstitusional yang telah disepakati dalam sistem demokrasi.
Baca juga: Pakar: Polisi yang Lakukan Kekerasan Terhadap Wartawan Harus Diproses Pidana
Oleh karenanya, aksi kekerasan menjadi tidak relevan.
FMKI bersama sejumlah ormas Katolik pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghindari dan tidak mudah terprovokasi atau percaya pada berita-berita bohong, ujaran kebencian dan fitnah yang belum tentu kebenarannya.
Publik juga diminta mewaspadai situasi benturan antar sesama anak bangsa.
"Kepada TNI dan Polri, melihat beberapa fakta kejadian. Kami berharap dan menekankan agar tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam menangani aksi-aksi unjuk rasa yang terjadi," ujar Yulius.
Selain FMKI, organisasi masyarakat Katolik yang turut menyatakan sikap antara lain, Presidium Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Pimpinan Pusat Pemuda Katolik (PP Pemuda Katolik), dan Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI (DPP WKRI).
Baca juga: Polri Dituntut Proses Hukum Polisi yang Lakukan Kekerasan Saat Demo di Sekitar Senayan
Diberitakan sebelumnya, demonstrasi yang digelar di sejumlah kota di Indonesia berakhir ricuh.
Massa yang menolak Undang-undang KPK hasil revisi, Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan sejumlah rancangan Undang-undang (RUU) lainnya bentrok dengan aparat keamanan.
Bahkan, aksi demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019), menelan korban jiwa.