Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Dokter Soeko Marsetiyo

Kompas.com - 30/09/2019, 19:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan belasungkawa atas wafatnya dokter Soeko Marsetiyo, dalam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019) pekan lalu.

"Kami menyampaikan duka cita atas meninggalnya dokter Soeko yang sedang mengabdi begitu lama di pedalaman Papua. Semoga pengabdian beliau, jasa beliau, semoga almarhum diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Nila pun berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Nila menambahkan, wafatnya dokter Soeko tentu membuat dunia kesehatan berduka, sebab seorang tenaga medis yang berjuang megobati masyarakatnya justru menjadi korban dalam kerusuhan.

Baca juga: Dokter Soeko dalam Kenangan Sahabatnya...

Lebih lanjut, Nila menyadari wafatnya dokter Soeko menimbulkan kekhawatiran bagi tenaga medis lain yang bertugas di daerah konflik. Namun pemerintah menjamin keselamatan para tenaga medis di daerah konflik karena dilindingi penuh oleh TNI dan Polri.

"Kami tentunya merasakan bahwa ada rasa tidak aman dari para tenaga kesehatan yang berada di daerah konflik tersebut. Kami berterima kasih dan apresiasi bahwa mereka tetap tinggal di Wamena," ujar Nila.

Diketahui, dokter Soeko terjebak dalam kerumunan massa dan mengalami cedera di kepala dan bagian tubuh lainnya. Ia mengembuskan napas terakhir pada Senin (23/9/2019).

Tewasnya dr Soeko pada 23 September 2019 setelah sebelumnya sempat mendapat penanganan medis di RSUD Wamena merupakan duka bagi seluruh insan kesehatan di Papua.

Informasi mengenai tewasnya dokter Soeko juga mendapat perhatian khusus dari kantor perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua.

Baca juga: Cerita di Balik Dokter Soeko Marsetiyo yang Pilih Mengabdi di Papua hingga Sempat Kirim SMS ke Keluarga

Profesi almarhum sebagai seorang pekerja kemanusiaan seharusnya bisa mendapat perlindungan lebih dari semua pihak.

Karena itu, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramandey menganggap tewasnya dokter Soeko saat kerusuhan Wamena sebagai sebuah kejahatan yang tidak biasa.

"Jadi kalau ada kejahatan ditujukan kepada para guru, tenaga medis, ini kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan karena ini dikategorikan kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com