JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR meminta kepolisian mengusut tuntas kekerasan yang menimpa mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir dalam demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Rabu (25/9/2019).
"Saya minta polisi melakukan penyelidikan (akibat) pukulan benda tumpul di kepalanya menimbulkan pendarahan," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
Bambang sendiri enggan menduga siapa pelaku kekerasan terhadap Faisal sebelum polisi melakukan penyelidikan.
Baca juga: Faisal Amir Mahasiswa Al Azhar yang Demo di DPR dalam Keadaan Kritis
Ia sekaligus mengajak masyarakat tidak berprasangka atas peristiwa tersebut.
"Kita tidak boleh berprasangka. Kita serahkan ke aparat kepolisian untuk menyelidiki, lihat dari saksi-saksi, CCTV yang ada kalau memang ada kamera di situ," kata Bambang.
Bambang sendiri, Rabu siang, sudah menjenguk Faisal yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta. Berdasarkan informasi dari dokter, kondisi Faisal sudah membaik meskipun belum stabil.
Baca juga: Demo di DPR, Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Pendarahan di Kepala dan Patah Tulang
Ia memastikan, Faisal sudah mendapat perawatan medis berupa operasi untuk mengatasi pendarahan di kepalanya.
"Mahasiwa ini adalah adik-adik saya dari Sapma, Kesatuan Mahasiswa Pemuda Pancasila mahasiwa Al Azhar," kata Bambang.
Diberitakan, Faisal dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Pelni oleh teman-temannya dan sejumlah pegawai proyek di kawasan Senayan pada Selasa sekitar pukul 19.00 WIB. Faisal saat itu dalam kondisi tidak sadar.
Baca juga: Hoaks, Kabar Faisal Amir Mahasiswa Al Azhar Meninggal Setelah Demo di DPR
Tim dokter di IGD RS Pelni kemudian memeriksa kondisi Faisal. Hasilnya, Faisal mengalami pendarahan di kepala bagian belakang dan patah tulang bahu kanan. Faisal kemudian menjalani dua operasi.
Operasi yang dijalani Faisal berjalan lancar. Namun, kondisi Faisal masih kritis. Dia dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RS Pelni.