Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Se-Papua Minta Jokowi Dialog dengan Tokoh yang Berseberangan

Kompas.com - 24/09/2019, 12:34 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan DPRD se-Provinsi Papua dan Papua Barat bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Mereka menyerahkan surat yang berisi sejumlah tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.

Salah satu poin dalam surat itu yakni meminta pemerintahan Jokowi berdialog dengan masyarakat Papua yang memiliki sikap berseberangan dengan pemerintah pusat.

"Kami minta pemerintah membuka dialog antara pemerintah pusat dan tokoh papua khususnya yang dipandang memiliki ideologi yang konfrontatif atau berseberangan seperti ULWMP dan KNPB," kata Ketua DPRD Kabupaten Maybrat Ferdinando Solossa membaca poin pertama surat itu.

"Dialog dimaksud agar dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga yang independen, netral, dan obyektif dalam menyelesaikan akar persoalan politik," ucap dia lagi. 

Baca juga: Menhan: Pembacok TNI hingga Tewas Menyaru Jadi Mahasiswa Papua

Namun, belum selesai poin pertama surat itu dibacakan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo langsung memotong.

Ia meminta surat langsung diserahkan saja kepada Moeldoko. Sebab, Moeldoko mendadak dipanggil oleh Presiden Jokowi.

"Izin nanti disampaikan saja, karena Pak KSP dipanggil presiden," kata Tjahjo.

Setelah itu, surat tuntutan langsung diserahkan kepada Moeldoko. Ferdinando berharap, Moeldoko segera menyerahkan surat itu ke Presiden Jokowi.

Menurut dia, surat itu adalah rangkuman aspirasi masyarakat Papua yang sudah disampaikan kepada para wakil rakyatnya.

"Malam tadi kami rumuskan beberapa poin yang menjadi pokok pikiran dan kami sampaikan ke pemerintah. Persoalan ini, harapan kami masalah di Papua bisa diselesaikan secara bertahap, dengan baik, sehingga pemerintahan dan pembangunan di sana bisa berjalan baik," ujar Ferdinando.

Sementara itu, Moeldoko memastikan bahwa pemerintah membuka diri untuk berdialog menyelesaikan masalah Papua.

"Kami membuka diri. Pak Mendagri sudah tahu bahwa KSP membuka diri sepenuhnya, pintu kami terbuka sepenuhnya. Sepenuhnya untuk bisa berkomunikasi dengan sebaik-baiknya agar semua persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara-cara yang baik," ujar Moeldoko.

Baca juga: Wamena Papua Lumpuh, Masyarakat Lebih Memilih Mengungsi

Presiden Jokowi sebenarnya telah bertemu sejumlah tokoh Papua menyusul kerusuhan yang terjadi di wilayah Bumi Cenderawasih beberapa waktu lalu.

Namun, saat itu rombongan warga Papua yang berjumlah 60 orang dipimpin oleh Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo.

 

Adapun Abisai merupakan Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf untuk Kota Jayapura pada Pilpres 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com