Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Sebut Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Hampir Seluruh Wilayah Jambi

Kompas.com - 23/09/2019, 18:15 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Apani Saharudin mengatakan, saat ini hampir seluruh wilayah Provinsi Jambi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Data yang dimiliki Pemrov Jambi, hanya tiga kabupten/kota yang bebas dari titip api.

“Dari sebaran jumlah titik api yang ada, dari 11 kabupaten/ kota yang ada, hanya ada Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, dan Kota Jambi sendiri yang boleh dikatakan bebas dari titik api. Ini Hampir seluruh wilayah Jambi,” ungkap Apani saat hadiri diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Seperti di Muaro Jambi, Langit Merah saat Senja Pertanda Polusi Udara Tinggi

Apani menjelaskan, tiga wilayah terparah yaitu Kabupaten Muara Jambi dengan 1.157 sebaran titik panas, Kabupaten Tanjabtimur dengan 563 titik panas, dan Tanjabbarat yang terdapat 176 titik panas.

Menurut Apani, wilayah Muara Jambi berada di dekat sekaligus mengelilingi Kota Jambi. Karena itu, Kota Jambi pun terpapar asap cukup parah.

“Kabupaten Muara Jambi yang memiliki banyak hotspot. Kabupten ini adalah yang terdekat dan mengelilingi Kota Jambi. Kemarin sempat penerbangan agak sedikit terganggu,” ujarnya.

Wilayah lainnya yang juga memiliki titik panas, yaitu Kabupaten Kabupaten Sarolangun dengan 163 titik panas, Kabupaten Batanghari dengan 148 titik panas, Kabupaten Tebo dengan 134 titik panas, Kabupaten Merangin dengan 57 titik panas, dan Kabupaten Bungo dengan 41 titik panas.

Sementara itu, Apani menambahkan, Pemrov Jambi telah terus memantau perkembangan dan sebaran titik api. Dari pemantauan itu, ia mengatakan bahwa sebagian besar titik panas yang ada di Provinsi Jambi berada di lahan masyarakat.

Apani dalam hal ini tidak merinci berapa luasan lahan masyarakat yang terbakar tersebut dan berapa pula persentasenya jika dibandingkan dengan lahan milik korporasi.

“Lahan yang terbakar ini merupakan lahan masyarakat, lebih banyak daripada lahan perusahaan,” ucapnya.

Apani menilai, sebagian faktor terjadinya karhutla yaitu karena minimnya kesadaran masyarakat. Hal itu terlihat dari kebiasaan masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar.

Padahal, aktivitas membakar lahan  sudah dilarang oleh Pemprov Jambi, melalui peraturan gubernur. Namun, kata Apani, masyarakat masih saja membakar lahan.

Baca juga: Langit Merah di Kota Jambi: Itu Bikin Orang Sesak Napas...

“Kesadaran masyarakat ini memang harus kita tingkatkan. Banyak masyarakat melakukan pembakaran, karena dengan cara membakar lebih murah dibandingkan dengan alat-alat berat. Ini dilema sebenarnya,” ujar Apani.

Sebelumnya, Jambi sempat viral di media sosial lewat sebuah video yang memperlihatkan langit yang memerah di sebuah desa lantaran terselimut asap Karhutla.

Apani membenarkan kejadian tersebut. Namun saat ini, kata Apani, kondisi sudah berangsur normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com