Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MA Lantik 2 Dirjen Baru dan 25 Ketua Pengadilan Tingkat Banding

Kompas.com - 19/09/2019, 11:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali melantik dua orang Direktur Jenderal (Dirjen) dan 25 orang Ketua Pengadilan Tingkat Banding di Kantor MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (19/9/2019).

Dua dirjen yang dilantik adalah Prim Haryadi sebagai Dirjen Badan Peradilan Umum MA dan Lulik Tri Cahyaningrum sebagai Dirjen Badan Peradilan Mikiter dan Tata Usaha Negara.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, Kamis 19 September 2019, saya melantik saudara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan lindungan dan tuntunannya," kata Hatta Ali.

Baca juga: Mahkamah Agung Brasil Setuju Kriminalisasi Homofobia

Pelantikan kedua orang dirjen tersebut dilakukan didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 106/TPA Tahun 2019 Tanggal 28 Agustus 2019.

Sebelumnya, Prim Haryadi menjabat sebagai Panitera Muda Perdata MA. Sedangkan Lulik Tri Cahyaningrum semula menjabat sebagai Direktur Pembinaan Teknis dan Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara Ditjen Badimiltun.

Sementara itu, 25 orang yang dilantik sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding dilakukan berdasarkan dua Surat Keputusan Ketua MA, yakni Nomor 126/KMA/SK/VIIO/2019 Tanggal 8 Agustus 2019 dan Nomor 136/KMA/SK/VIII/2019 Tanggal 29 Agustus 2019.

Baca juga: Perbaikan Sistem Informasi Penanganan Perkara Jadi PR Mahkamah Agung

Dari total 25 orang itu, 15 orang yang dilantik sebagai Ketua Pengadilan Tinggi dan 10 orang dilantik sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama.

Antara lain Sunaryo yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Makassar, dilantik menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta serta Syahrial Sidik menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Makassar dari sebelumnya Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta. 

 

Kompas TV Sejumlah warga Kalimantan Barat mulai mendatangi rumah oksigen, milik kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Rata-rata pasien yang berobat mengeluhkan sesak napas dan pusing.<br /> <br /> Selly warga Ambawang, Kubu Raya rela datang jauh-jauh, untuk berobat ke rumah oksigen di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Paparan asap kebakaran hutan di tempat tinggalnya, membuat Selly sesak nafas, pusing hingga hampir hilang keseimbangan sejak 3 hari terakhir. Sebelumnya ia juga sempat terserang batuk, dan pilek.<br /> <br /> Tak hanya Selly, sang buah hati yang baru berusia 4 tahun juga sempat mengalami muntah-muntah akibat kabut asap. Usai dibantu oksigen Selly mengaku sedikit lebih lega. Semua keluhan yang dirasakannya berangsur membaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com