Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menhan Membuka Asean Defence Ministers Meeting di Sentul

Kompas.com - 17/09/2019, 15:51 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
– Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu membuka latihan milter Asean Defence Ministers Meeting (ADMM), di Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (IPSC) Sentul, Bogor, Senin (16/9/2019).

Dalam ADMM Plus Expert Working Group on Peacekeeping Operations (EWG on PKO)" dan "ADMM Plus EWG on Humanitarian Mine Action (HMA) Field Training Exercise", Menhan mengharapkan peningkatan partisipasi personel perempuan dalam latihan militer bersama.

“Kehadiran personel perempuan dalam area misi sangat diperlukan karena mampu melaksanakan pendekatan-pendekatan persuasif kepada berbagai pihak maupun korban konflik,” kata Menhan.

Seperti diketahui, keterlibatan pasukan perempuan dalam misi Pemeliharaan Perdamaian mempunyai peran yang sangat penting dan strategis.

Baca juga: Kunjungi Divisi Infanteri 2 Kostrad, Menhan Ingatkan Hal Ini

Pasalnya, kata Menhan, kehadiran mereka dapat membantu mengurangi konflik dan konfrontasi, memperbaiki akses, dukungan dan memberikan role model bagi komunitas perempuan di daerah konflik.

Mereka juga bisa menciptakan rasa aman bagi populasi lokal terutama perempuan dan anak-anak korban konflik.

“Kehadiran personel perempuan dalam area misi, mampu pula menginspirasi komunitas perempuan untuk memperjuangkan hak-haknya,” kata Menhan.

Dengan demikian, tambah Menhan, perempuan dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan perdamaian, karena memegang peranan yang sangat vital bagi keberhasilan dan kelangsungan perdamaian.

"Ke depan, saya mengharapkan peningkatan partisipasi personel perempuan dalam latihan-latihan seperti ini. Hal tersebut juga sebagai perwujudan upaya kita dalam mendukung program Action for Peacekeeping (A4P) PBB, di mana salah satu komitmen prioritasnya adalah Women, Peace and Security," tutur dia.

Apresiasi Menhan

Di kesempatan itu Menhan menyambut baik latihan militer bersama bertajuk ADMM Plus EWG on PKO dan ADMM Plus EWG on HMA Field Training Exercise.

Menurutnya, latihan militer bersama yang melibatkan 18 negara, di Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (IPSC) Sentul, Bogor, sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya perang dan mengatasi kemungkinan bencana akibat perang saat ini.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2019) dijelaskan, tujuan dari latihan itu adalah untuk meningkatkan kolaborasi antara negara-negara peserta ADMM Plus sebagai persiapan operasi pemeliharaan perdamaian.

Tak hanya itu, latihan tersebut dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai pengamat militer dan pasukan penjaga perdamaian. Dengan latihan ini maka negara-negara ADMM Plus sudah siap untuk kontribusi dalam operasi perdamaian kontemporer.

Baca juga: Menhan Minta Waspadai Radikalisme di Lingkungan Pendidikan

Menurut Menhan, latihan ini juga memiliki nilai sangat strategis guna mencari kesamaan pandangan dalam menghadapi persoalan dan tantangan bersama yang dapat mengganggu stabilitas serta keamanan di kawasan.

Lebih lanjut, Purnawirawan Jenderal bintang empat ini mengatakan, latihan militer bersama tersebut merupakan puncak yang melibatkan pasukan perdamaian (peacekeeping) dan pasukan pembersih ranjau dari 18 negara.

"Latihan militer bersama ini juga merupakan latihan besar yang pernah dilaksanakan seluruh angkatan bersenjata negara-negara di Asean dan 8 negara mitrawicara. Jumlah personel yang terlibat lebih dari 500 orang, baik dari peserta, pelatih maupun pendukung penyelenggaraan latihan," tutur Ryamizard.

Menhan menjelaskan, latihan bersama itu pun akan melibatkan dua bidang keahlian dan keterampilan yang saling berkaitan, yakni Peacekeeping Operation dan Humanitarian Mine Action. Dua keahlian ini butuh diterapkan untuk menciptakan perdamaian dunia.

“Kerja sama pertahanan yang kita bangun di kawasan Asia Tenggara dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan aparat pertahanannya,” ujarnya.

Negara-negara yang mengikuti latihan militer bersama itu, antara lain, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Indonesia, Filipina, Australia, Laos, dan Rusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com