JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Bidang Sosial Politik LIPI Amir Mudzakir menyebutkan, salah satu ancaman bagi persatuan bangsa Indonesia adalah adanya orang-orang yang menggunakan ideologi secara licik untuk komoditas politik.
Salah satu orang yang melakukan hal tersebut adalah dengan memelintir isu agama, ekonomi dan ideologi untuk kepentingan kelompoknya sendiri.
"Yang bahaya, orang-orang yang menggunakan secara licik untuk komoditas. Dia memelintir agama, ekonomi, ideologi yang bermanfaat bagi dirinya sendiri," kata Amir dalam diskusi politik Vox Point Indonesia di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
Baca juga: Susy Susanti Berharap Filmnya Bisa Tingkatkan Persatuan Indonesia
Pemanfaatan itu, kata dia, saat ini sangat mudah dilakukan lewat media sosial. Apalagi, pemerintah tidak bisa campur tangan dalam hal konten yang diunggah seseorang di internet.
"Harus diakui, ada kelompok-kelompok yang tidak bisa menerima perbedaan. Itu ada dari survei-survei akademik. Ada orang yang enggak mau terima pemimpin beda agama," ujar Amir.
"Sejauh itu pribadi tidak masalah, tapi jadi mobilisasi dan politisasi sehingga jadi sebuah kekuatan yang mengharmonisasi kekuatan lain. Itu ancaman," lanjut dia.
Oleh karena itu, menurut dia, seluruh masyarakat harus dapat mempertanggungjawabkan sejauh mana kebebasan yang dimiliki saat ini tidak mengancam kebaikan bersama.
"Warga harus rumuskan secara lebih baik, apa itu kebaikan bersama," ucap dia.