JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus politisi Golkar, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), teringat ketika ia menerima beasiswa dari program Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie.
Hal itu diungkapkan TGB saat melayat almarhum Habibie di rumah duka di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No.5, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
"Bagi saya pribadi sih saya ini pernah terima beasiswa selama di Kairo. Saya satu dari ribuan anak bangsa yang sedang belajar di luar negeri, yang mendapat beasiswa dari program beliau," ungkap TGB.
Menurut TGB, Habibie memiliki peran nyata dalam proses pendidikan dirinya.
Baca juga: BJ Habibie dan Celotehan Titik Merah Kecil yang Malah Bikin Singapura Bangga
Ia pun mengenang Habibie sebagai seseorang yang cinta dengan ilmu. Habibie, kata TGB, percaya bahwa Indonesia akan maju dengan ilmu dan teknologi.
TGB mengungkapkan, kiprah Habibie dalam dunia kedirgantaraan adalah salah satu bukti nyatanya.
Seperti diketahui, Habibie merancang dan membuat pesawat N250 Gatot Kaca. Pesawat itu diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) atau yang sekarang berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.
"Jadi beliau orang yang meyakini betul dalam pesan-pesan beliau bahwa Indonesia akan maju dengan ilmu dan teknologi," katanya.
"Juga kepeloporan beliau luar biasa. Sekarang kita mengerti bahwa teknologi dirgantara ternyata sesuatu yang sangat niscaya bagi kemajuan bangsa ini," sambung dia.
Tak hanya itu, Habibie dalam pandangannya, juga seorang pemimpin yang pandai menempatkan diri dan memiliki kualitas sebagai seorang negarawan.
"Beliau adalah pemimpin yang pandai menempatkan diri. Setelah selesai memimpin Indonesia, beliau kemudian men-support dan tidak pernah berkomentar terhadap pengganti beliau. Jadi bagi saya itu penting sekali, kualitas negarawan yang luar biasa," ungkap TGB.
Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Baca juga: Jejak BJ Habibie di Kota Pahlawan Surabaya
Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi meninggalnya sang ayah.
"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.03 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Thareq mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.