JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto melayat ke rumah duka almarhum Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
Wiranto mengenang sosok Habibie. Ia mengaku sudah mengenal lama sosok Habibie sejak tahun 1990-an. Saat itu, Wiranto masih menjadi ajudan bagi Presiden Soeharto.
"Saya mengenal beliau lama sekali, sejak saya ajudan presiden waktu tahun '90-an beliau sudah menjadi menteri," kata Wiranto.
"Saya sering bertemu dengan beliau, sering menunggu beliau saat menghadap presiden. Pada saat beliau Menteri Ristek dan Teknologi saat itu," ucap dia.
Baca juga: Begini Rencana Pemakaman Habibie di TMP Kalibata, Kamis Besok
Wiranto pun meyakini bahwa Habibie memang seorang pelopor teknologi di Indonesia.
Menurut dia, Habibie berjasa hingga membuat Indonesia mampu memproduksi pesawat terbang sendiri.
"Dari mulai kita sangat terbelakang di bidang teknologi, tapi di bawah Pak Habibie sampai kita bisa memproduksi pesawat terbang sendiri," tuturnya.
Kemudian, ketika Habibie menjabat sebagai presiden, Wiranto mengemban jabatan sebagai Menteri Pertahanan merangkap Panglima ABRI.
Dalam pandangan Wiranto, Habibie berhasil membuktikan dirinya sebagai sosok demokratis sejati saat memimpin Indonesia di masa peralihan.
"Waktu itu saya mengenal bahwa beliau juga seorang demokrat sejati ya, beliau berhasil keluar dari stigma Orde Baru, masuk dalam suatu peralihan yang sangat sulit," ujar Wiranto.
"Beliau bisa meyakinkan ke publik bahwa beliau sungguh-sungguh ingin membangun satu demokrasi baru di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Melayat ke Rumah Duka, Prabowo Sampaikan Belasungkawa ke Keluarga Habibie
Diberitakan sebelumnya, Putra Presiden ke-3 RI Bacharudin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi meninggalnya sang ayah.
"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.05 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Thareq mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.