Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Sebut BJ Habibie Layak Mendapat Nobel

Kompas.com - 12/09/2019, 05:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai bahwa Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, layak mendapatkan hadiah Nobel atas jasanya bagi demokrasi di Indonesia.

"Kalau menurut saya orang seperti Pak Habibie harusnya mendapatkan hadiah Nobel," kata Fahri usai melayat di rumah duka, Rabu (11/9/2019).

"Karena beliaulah yang menjaga demokrasi, dari sebuah negara demokrasi terbesar nomor tiga di dunia sekarang," ujarnya.

Fahri mengatakan, dalam periode pemerintahannya yang singkat, yakni selama 1 tahun 7 bulan, BJ Habibie telah berhasil menyelamatkan demokrasi di Indonesia selepas tumbangnya Orde Baru.

Baca juga: Begini Rencana Pemakaman Habibie di TMP Kalibata, Kamis Besok

Di samping itu, BJ Habibie juga dinilai sukses membangkitkan kembali perekonomian Indonesia yang sempat tumbang pada akhir masa Orde Baru.

"Coba kalau Pak Habibie salah cara memimpinnya, dalam setahun tujuh bulan bisa rusak negara kita ini," ujar Fahri.

Fahri pun menganggumi kebesaran hati BJ Habibie yang rela menjadi warga negara biasa tanpa ikut campur masalah politik setelah tidak kembali terpilih pada pemilihan presiden 1999 silam.

"Mudah-mudahan kepergian beliau malam ini selain menyisakan duka pada kita tapi juga mendatangkan semangat kita untuk mempelajari betapa besarnya bangsa kita dan betapa hebatnya peran beliau dalam transisi ini," kata Fahri.

Baca juga: Obituari BJ Habibie: Selamat Jalan Mr Crack dari Parepare

Sebagai informasi, hadiah Nobel yang diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa dalam menumbuhkan demokrasi adalah Nobel Perdamaian.

Sejumlah kepala negara/kepala pemerintahan juga tercatat pernah mendapatkan Nobel Perdamaian berkat kepemimpinannya.

Dalam 20 tahun terakhir misalnya, kepala negara/kepala pemerintahan yang dianugerahi Nobel Perdamaian antara lain Presiden Korea Selatan (1998-2003) Kim Dae-jung pada tahun 2000; Presiden Amerika Serikat (2009-2017) Barack Obama pada 2009; serta Presiden Colombia (2010-2018) Juan Manuel Santos pada 2016.

Kim Dae-jung dianggap menumbuhkan demokrasi di kawasan Semenanjung Korea. Dia dinilai berhasil mencapai rekonsiliasi sementara dengan Korea Utara.

Barack Obama dianggap berhasil meningkatkan koordinasi dan kerja sama internasional di tingkat global.

Sedangkan, Juan Manuel Santos dianggap sukses menghentikan perang saudara yang terjadi selama puluhan tahun di negaranya.

Baca juga: Ketum Golkar: BJ Habibie Teknokrat Paham Politik, Pelopor Teknopol

Akan tetapi, ada juga sejumlah penerima Nobel Perdamaian yang dianggap berjasa menumbuhkan demokrasi di negaranya, meski tak menjabat sebagai pemimpin kenegaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com