JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan, rencana Presiden Joko Widodo untuk membangun Istana Presiden di Jayapura, Ibu Kota Papua, bukan solusi untuk mewujudkan kedamaian di Bumi Cendrawasih.
"Menurut saya itu bukan solusi ya," kata Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Fadli menyarankan, Presiden Joko Widodo meminta pendapat kepada seluruh masyarakat Papua terkait rencana pembangunan Istana Presiden tersebut.
"Tanyalah kepada masyarakat apa yang dibutuhkan, memangnya masyarakat Papua butuh Istana?," ujarnya.
Baca juga: Jokowi: Istana Presiden Dibangun di Papua Mulai Tahun Depan
Fadli pun meminta pemerintah melakukan pengkajian terlebih dahulu, sebelum membangun Istana Presiden di Papua.
Ia mengatakan, pemerintah harus mengajak tokoh-tokoh adat Papua berdiskusi terkait rencana pembangunan Istana Presiden agar semua aspirasi dapat tertampung sebagai bahan pertimbangan.
"Harusnya duduk bersama didengarkan apa maunya (tokoh-tokoh adat), boleh marah-marah, segala macam. Tapi kita tahu apa yang diinginkan, jangan terlalu seremonial dan seolah-olah itu diharapkan oleh masyarakat, ada istana di sana," pungkasnya.
Baca juga: Bangun Istana Negara di Jayapura, Sumbang Lahan 10 Hektare hingga MRP Tak Dilibatkan Saat Pertemuan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji pemerintah akan membangun Istana Presiden di Jayapura, ibu kota Papua, mulai tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menerima 61 tokoh Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang.
Awalnya perwakilan tokoh Papua yang juga Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo menyampaikan permintaan agar pemerintah membangun Istana Presiden di Papua.
Dengan begitu, saat mengunjungi Papua, Jokowi sekaligus bisa berkantor di Jayapura.
Abisai meminta Presiden tidak khawatir mengenai ketersediaan lahan. Sebab, ia mengaku siap menyumbangkan lahannya seluas 10 hektar untuk membangun Istana di Jayapura.