JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga terduga teroris yang ditangkap di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (3/9/2019) kemarin, diduga akan bergabung dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
"Keterlibatan tiga tersangka adalah akan bergabung ke kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora," kata Dedi.
Baca juga: Polisi Dalami Keterkaitan 3 Terduga Teroris di Palu dengan JAD Sultra, Sulsel, dan Sibolga
Ketiganya juga diduga sudah menyiapkan aksi teror. Namun itu baru sebatas dugaan. Pasalnya, mereka selalu membawa senjata tajam ketika bepergian.
"Kemudian terduga sudah menyiapkan amaliyah. Karena pada setiap yang bersangkutan keluar rumah, selalu persiapkan diri bawa parang dan golok," tutur Dedi.
Menurut keterangan polisi, para tersangka memiliki kemampuan perang karena sudah pernah mengikuti latihan militer.
Dedi mengatakan, ketiganya mengikuti latihan menembak dengan senapan angin, serta sejumlah latihan fisik lainnya.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Palu
Sebelumnya, ZA ditangkap di jalan Trans-Sulawesi, Kecamatan Taiwei, Sulawesi Tengah, pada Selasa (3/9/2019).
Kemudian, A bin U alias Angga ditangkap di Jalan Benteng, Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah pada hari yang sama.
Masih di hari yang sama, polisi kemudian menangkap AS di Jalan Malaya, Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah.
Dari ZA, polisi menyita sepeda motor, kunci T yang kerap digunakan dalam pencurian kendaraan bermotor, uang Rp 1,8 juta, dan perlengkapan pribadi lainnya.
Kemudian, terdapat 34 barang bukti yang disita dari tersangka A, di antaranya buku jihad, buku merakit bom, senapan angin beserta peluru dan peredamnya, 17 busur panah, ketapel besi, teleskop, parang, printer, dan sepeda motor.
Baca juga: Masa Kerja Satgas Tinombala Diperpanjang, Buru Ali Kalora Cs hingga Desember 2019
Terakhir dari AS, polisi menyita 31 barang bukti, seperti alat komunikasi, parang, panah, sepeda motor, pipa, tabung, serbuk, dan obeng. Polisi masih mendalami apakah barang-barang tersebut merupakan bahan untuk membuat bom pipa.
Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga teroris yang ditangkap.