JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, reformasi perpajakan harus lebih fokus untuk peningkatan daya saing.
Ia ingin ada kebijakan perpajakan yang bisa langsung dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas dengan Wapres Jusuf Kalla dan para menteri dengan topik 'Reformasi Perpajakan untuk Peningkatan Daya Saing Ekonomi', di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca juga: Google Kenakan PPN ke Pemasang Iklan di Indonesia, Ini Kata Pakar Pajak
Jokowi mengatakan, banyak kebijakan pajak yang bisa memberikan efek langsung kepada pengusaha.
"Seperti perluasan tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, super deduction untuk pengembangan vokasi dan litbang serta industri padat karya. Betul-betul dikawal implementasinya sehingga terarah dan betul-betul bisa berikan tendangan yang besar bagi pelaku usaha. Artinya bisa nendang," kata Jokowi.
Baca juga: Ditarik Pajak 10 Persen dan Warung Dijaga Satpol PP, Pengusaha Warkop Protes
Jokowi mengatakan, reformasi perpajakan ini sangat penting, bukan hanya untuk mempercapat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi dalam hal investasi dan ekspor.
Menurut dia, daya tahan ekonomi Indonesia kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global.
Reformasi perpajakan harus terus dilakukan secara menyeluruh secara komprehensif, baik dari sisi regulasi, sisi administrasi, sisi penguatan basis data, dan sistem informasi perpajakan, maupun peningkatan SDM dalam perpajakan.
Baca juga: Ketika Pansel Berdebat dengan Capim KPK soal Kepatuhan Lapor Pajak...
"Sehingga negara kita bukan hanya memiliki sistem pemungutan pajak yang terpercaya namun juga memiliki sistem administrasi perpajakan yang efisien, terintegrasi dan tak kalah penting, selalu update terhadap perkembangan teknologi informasi," jelasnya.
Jokowi juga mengingatkan, insentif perpajakan bukan satu-satunya penentu peningkatan investasi.
Faktor lain yang memiliki peranan penting adalah perbaikan ekosistem usaha seperti kualitas infrastruktur, penyederhanaan dan percepatan perizinan.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah kepastian regulasi termasuk regulasi di bidang perpajakan. Karena itu saya minta reformasi regulasi perpajakan juga segera dituntaskan sehingga betul-betul menunjang daya saing ekonomi negara kita," kata dia.