JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, sepuluh senjata milik TNI di Deiyai, Papua dirampas massa, pada Rabu (28/8/2019). Hal itu yang menyebabkan satu anggota TNI gugur.
"Saat kerusuhan di Deiyai itu ada mobil TNI yang karena pasukan Dakhura, penindak huru-hara tak diizinkan membawa senapan, maka senapan senjata dimasukkan di mobil, 10 pucuk. Dan satu sersan yang jaga itu meninggal dunia gugur mempertahankan itu. Dan senjatanya hilang dirampas," kata Wiranto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Baca juga: TNI Shalat Gaib untuk Sertu Anumerta Rikson yang Gugur di Papua
Namun, Wiranto menyebut, saat ini 10 pucuk senjata itu sudah dikembalikan. TNI melakukan dialog secara persuasif untuk mendapatkan kembali senjata itu.
"Hari ini 10 pucuk itu sudah kembali yang memang sudah sampai ke masyarakat, sudah sampai ke gunung, tapi dengan cara persuasif ada kesadaran mengembalikan senjata yang 10 pucuk itu," ujar dia.
Lebih lanjut, Wiranto mengatakan, ada dugaan kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat ditunggangi oleh pihak tertentu.
Baca juga: Wiranto: Kami Tahu Siapa Penumpang Gelap dalam Kerusuhan di Papua
Dia mengaku sudah tahu pihak yang berupaya menunggangi kerusuhan.
"Kita tahu siapa yang coba mendapat keuntungan dari kerusuhan ini, dan kita peringatkan siapa pun dia saya tak akan sampaikan detail. Tapi kita tahu siapa pun dia hentikan itu karena itu ingin membuat suasana instabil," ujar Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.