JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 129 personel Marinir TNI Angkatan Laut didatangkan ke Jayapura, Papua, untuk mengamankan kota tersebut selepas kerusuhan yang terjadi pada Kamis (29/8/2019) kemarin.
"Kita sudah dapat BKO didatangkan kurang lebih 129 Marinir yang sudah tiba di Jayapura. Ini sementara. Itu untuk membantu memperkuat pengamanan di wilayah Jayapura," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Cpl Eko Daryanto kepada Kompas.com, Jumat (30/8/2019).
Eko menuturkan, personel TNI yang didatangkan ke Jayapura akan mempertebal jumlah aparat keamanan yang bersiaga di sana.
Baca juga: Massa Aksi Demo Jayapura yang Menginap di Kantor Gubernur Papua Dipulangkan Aparat
Ia menegaskan, personel TNI hanya berstatus sebagai pelapis dari aparat kepolisian yang tetap menjadi garda terdepan dalam mengamankan Jayapura.
"Tetap sesuai dengan ketentuan dulu, aturan yang berlaku kita tetap mem-back up. Statusnya mem-back up kepolisian untuk membantu pengamanan aksi-aksi," ujar Eko.
Sebelumnya, Eko menyebut TNI telah mengerahkan dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) yang setara dengan 200 personel TNI untuk membantu kepolisian mengamankan Jayapura.
Baca juga: Kondisi Terkini Hotel-Hotel di Jayapura, Semua Turis Aman...
Sementara itu, Eko menyebut situasi keamanan di Jayapura sudah berangsur-angsur kondusif kendati masih terdapat kerawanan menyusul aksi yang akan digelar hari ini.
Diberitakan, massa menggelar demo menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur. Massa membakar ruko, perkantoran dan gedung pemerintah.
Selain itu, massa membakar kendaraan roda dua dan roda empat, serta melakukan perusakan. Kondisi itu membuat aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.