JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak perlu khawatir apabila nantinya pindah ke ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Syafruddin menjanjikan, ASN akan mendapatkan berbagai macam fasilitas untuk memudahkan kehidupan dan pekerjaan sehari-hari di sana.
"Tidak ada satu pun negara di dunia ini manakala mengambil kebijakan akan membuat susah aparatnya atau masyarakatnya. Pasti manfaatnya akan besar bagi siapapun," kata Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Baca juga: Wapres Sebut Pemindahan Ibu Kota Baru Usulan, Akan Diputuskan Bersama DPR
Ia juga meminta ASN tak panik dengan rencana pemindahan ibu kota itu. Sebab, pemindahan tak akan dilakukan sekarang, melainkan sekitar tahun 2024. Masih cukup waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Diberitakan, pemerintah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Rencana itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri dan kepala daerah terkait di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Setelah pengumuman, rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta akan memasuki tahap perancangan undang-undang di DPR RI.
Apabila pembahasan payung hukum berjalan mulus, pembangunan akan dikebut mulai tahun 2020 dan pada tahun 2024, pemindahan bertahap akan dilaksanakan.
Baca juga: Tak Boleh Menolak, ASN Harus Siap Pindah ke Ibu Kota Baru di Kaltim
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah menargetkan pembangunan konstruksi gedung pemerintahan di ibu kota baru tak memakan waktu lama, yakni sekitar empat tahun.
"Konstruksinya sendiri memakan waktu tiga sampai empat tahun, untuk jalan dan jembatan, waduk air, sanitasi,” ujar Basuki dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin.