JAKARTA, KOMPAS.com - Dua terduga teroris berinisial HS dan BL yang diamankan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri diduga terkait dengan peristiwa teror bom di kawasan sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016 silam.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menuturkan, keduanya diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.
"Satu hal yang menonjol, selain terlibat JAD Jatim, mereka juga terlibat aksi terjadinya bom di Thamrin. Bukan mereka melakukan secara langsung tapi mereka bagian dari jaringan itu," ujar Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).
Baca juga: Selain di Lamongan, Densus Juga Tangkap 1 Terduga Teroris di Madura
Sebelumnya, HS ditangkap di Sampang, Madura. Namun, Asep tidak merinci kapan terduga teroris HS ditangkap.
Kemudian, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial BL di Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis (22/8/2019) malam.
Sebelumnya, satu keluarga terduga teroris diamankan oleh tim Densus 88, dari sebuah rumah kontrakan yang berada di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan, Kamis (22/8/2019) malam.
“Iya Mas, di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong,” ujar Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (23/8/2019).
Baca juga: Terduga Teroris yang Diamankan di Lamongan Dikenal Sosok Tertutup
Dalam proses pengamanan yang berlangsung tadi malam, sekitar pukul 20.00 WIB, tim Densus 88 mengamankan satu keluarga yang terdiri atas pasangan suami istri serta dua orang anak.
Kepala keluarga tersebut diketahui bernama Beni (25). Beni dan keluarganya diamankan dari rumah kontrakan milik Sutina (65), yang sudah mereka sewa dan tempati sekitar 2,5 tahun lalu.