Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB Ingin Ada Satu Juta ASN Profesional Lima Tahun ke Depan

Kompas.com - 21/08/2019, 17:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin menargetkan ada satu juta aparatur sipil negara (ASN) profesional dari total 4,3 juta ASN di Indonesia.

Syafruddin mengatakan, angka satu juta ASN profesional itu didapat dari perbandingan jumlah ASN dengan total jumlah penduduk Indonesia.

"Mencermati perbandingan kualitas ASN dan total penduduk, setidaknya ada kebutuhan satu juta ASN profesional dalam lima tahun ke depan," kata Syafruddin dalam peluncuran program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).

Baca juga: Menpan RB Sebut Wacana ASN Kerja di Rumah Tak Perlu Dibahas Dulu

Syafruddin menuturkan, dari 4,3 juta ASN di Indonesia, baru ada 400 ribu atau sepuluh persen ASN yang bisa dianggap profesional.

Sedangkan, menurut Syafruddin, sedikitnya harus ada satu juta atau 25 persen ASN profesional yang dapat menjadi contoh bagi ASN-ASN lainnya.

"Kita perlu satu juta supaya 25 persen aparat sipil negara itu bisa menjadi influencer atau menjadi pion, menjadi agent untuk mempengaruhi yang lain," ujar Syafruddin.

Baca juga: Menpan RB Sebut 800.000 ASN Siap Pindah Ibu Kota

Syafruddin mengatakan, program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN yang ia luncurkan hari ini merupakan salah satu cara untuk mencetak satu juta ASN profesional tersebut.

Lewat program itu, ASN terpilih dapat menimba ilmu di dalam dan luar negeri melalui empat perguruan tinggi ternama yaitu Univeristas Indonesia, Universitas Hasanudin, University of Melbourne, dan Victoria University of Wellington.

Kompas TV 15 tahun sudah Nining Suryani bertugas sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Negeri Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten. Berawal rumahnya lapuk dan tidak layak ditempati sejak 2 tahun lalu Nining dan keluarganya tinggal di area toilet sekolah. Sehari-harinya toilet itu masih digunakan oleh guru dan siswa. Namun Nining dan suaminya area toilet dimodifikasi sebagai tempat tinggal. Meski akhirnya terbiasa tinggal di toilet adalah pilihan yang terpaksa diambil. Berstatus sebagai guru honorer setiap bulan nining bergaji Rp 350.000 per bulan yang diterima setiap 3 bulan. Gaji Nining dan penghasilan suaminya yang tidak menentu tidak cukup untuk memiliki rumah baru. Untuk mencukupi kebutuhan hidup ibu dua anak ini juga berjualan makanan ringan di area toilet sekolah itu. Nining sadar usia 44 tahun sudah melewati ambang persyaratan menjadi pegawai negeri sipil. Namun belasan tahun mengabdi dengan status guru honorer Nining menyimpan kerinduan untuk diangkat sebagai PNS dan mendapatkan gaji sepantas pengabdiannya. #GuruHonorer #WCSekolah #Pandeglang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com