JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kericuhan di Fakfak, Papua Barat, disebabkan karena provokasi sekelompok orang.
Polisi, kata Dedi, sedang mereka yang diduga memprovokasi masyarakat.
"Hanya segelintir orang yang memang mencoba memprovokasi masyarakat. Itu sedang diidentifikasi. Dan beberapa simbol-simbol juga sudah diamankan oleh aparat kepolisian," ujar Dedi saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Kemkominfo: Akses Internet di Fakfak Sengaja Diperlambat Selama 9 Jam
Dedi mengatakan, polisi akan mengambil langkah yang diperlukan sesuai prosedur apabila menemukan tindakan melawan hukum.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa situasi di Fakfak sudah dapat dikendalikan per siang hari ini.
"Untuk situasi hasil konfirmasi saya sampai dengan siang hari ini, alhamdullilah untuk wilayah Fakfak khususnya, situasi sudah dapat dikendalikan dari rekan-rekan TNI, Polri," katanya.
"Dan justru dari sebagian besar masyarakat mendukung langkah-langkah dilakukan aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif," lanjut dia.
Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, sebanyak 1 satuan setingkat kompi (SSK) atau sebanyak 100 orang didatangkan dari Sorong.