Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bali, Jokowi Terbang ke NTT

Kompas.com - 21/08/2019, 08:32 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara bertolak menuju Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (21/8/2019) pagi.

Presiden dan rombongan berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, setelah sehari sebelumnya menghadiri Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam kunjungannya ke Kupang, Presiden dan Ibu Negara diagendakan untuk meninjau tambak garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur.

Baca juga: Jokowi dan Wajah Politik Indonesia

Setelah itu, Presiden dan rombongan dijadwalkan bergerak menuju Kantor Bupati Kupang untuk menyerahkan sertifikat hak atas tanah bagi masyarakat setempat.

Selepas melaksanakan ibadah salat zuhur dan santap siang, Kepala Negara diagendakan untuk meninjau Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, sebelum bertolak kembali menuju Jakarta dari Bandara Internasional El Tari.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara dalam penerbangan menuju Provinsi NTT antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Ada pula Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Plh Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Basuki Nugroho. 

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo meminta masyarakat saling memaafkan terkait demonstrasi berujung rusuh di Manokwari dan Sorong, Papua Barat. Kerusuhan terjadi buntut insiden pengamanan mahasiswa papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Presiden Jokowi menegaskan jika pemerintah tetap menjaga kehormatan warga Indonesia termasuk di wilayah Papua dan Papua Barat. Sebelumnya permohonan maaf juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Keduanya meminta maaf atas insiden yang terjadi di kota Malang dan Surabaya. Pertemuan dengan tokoh warga Papua di Surabaya pun digelar untuk membangun harmoni dengan rumpun mana pun termasuk Papua. Lalu bagaimana upaya untuk menjaga damai di bumi Papua? Mari kita berbincang dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sorong sekaligus tokoh warga Papua Edo Kondologit. #Papua #IsuRasial #MahasiswaPapua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com