JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019) lalu, perlahan-lahan mulai menurun.
Pengamatan Kompas.com, Rabu (21/8/2019) pagi, aktivitas persekolahan, baik SD, SMP dan SMP, sudah berjalan seperti biasanya.
Di sepanjang tepi jalan-jalan besar juga demikian. Tampak pedagang kaki lima mulai menjajakan barang dagangan, berupa kue maupun kacang ijo.
Api pada Gedung DPRD Papua Barat dan bekas kantor gubernur di Manokwari sudah padam dan sedang dalam tahap pembersihan. Tidak ada lagi blokade massa di jalan-jalan besar.
Semua akses jalan maupun pusat perekonomian terpantau mulai kembali normal.
Baca juga: Pascarusuh Manokwari, Aktivitas Sekolah dan Kantor Pemerintahan Berjalan Normal
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memastikan, situasi di bumi Papua sudah cukup kondusif dan aman terkendali.
"Intinya, perkembangan seluruh daerah (Papua dan Papua Barat) cukup kondusif. Tensinya menurun. Jadi aman terkendali," kata Wiranto.
Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di bumi Papua.
Wiranto sudah berkoordinasi dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga untuk menangani akar masalah dalam kerusuhan di Manokwari tersebut.
Dalam rapat yang digelar Senin (19/8/2019), diinstruksikan kepada Polri untuk mengusut secara tuntas dan adil terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran hukum berkaitan dengan dugaan penghinaan bendera merah putih di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya.
Baca juga: Polri Didesak Tangkap Pelaku Rasisme terhadap Mahasiswa Papua
Bahkan, termasuk pula mengusut pelaku yang melontarkan kata-kata bernada rasisme kepada mahasiswa Papua.
Diketahui, peristiwa inilah yang menyebabkan masyarakat Papua marah dan turun ke jalan.
Komitmen-komitmen inilah yang disosialisasikan kepada masyarakat Papua sehingga mereka kembali ke aktivitasnya masing-masing.
"Sudah terkendali, aman. Masyarakat sudah tenang, karena sudah ada penjelasan-penjelasan yang cukup jelas dan gamblang dari berbagai pihak," ujar Wiranto.