Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty: Khofifah Minta Maaf Sudah Baik, tetapi Perlu Turun ke Lapangan

Kompas.com - 20/08/2019, 23:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International Indonesia menilai, pernyataan permintaan maaf Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas peristiwa diskriminatif terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang layak diapresiasi.

Manajer Riset Amnesty International Indonesia Papang Hidayat mengatakan, permintaan maaf itu mesti diapresiasi meski diakuinya belum tentu dapat menyelesaikan konflik. 

"Itu tentu saja enggak cukup tapi saya kira itu langkah positif yang harus diapresiasi ya," kata Papang saat ditemui di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Baca juga: Stafsus Presiden Temui Khofifah Sore Ini, Bahas Dugaan Rasisme terhadap Mahasiswa Papua

Papang menilai, selain meminta maaf, pemerintah seharusnya bisa menghapuskan praktik diskriminasi rasial terhadap mahasiswa dan warga Papua di wilayahnya.

Menurut Papang, pemerintah harus turun menemui warga Papua yang tinggal di daerahnya dan menjamin hak-hak mereka.

"Istilahnya blusukan ke bawah menjamin mahasiswa-mahasiswa papua yang sekolah di tempat mereka terjamin haknya. Hak untuk mendapatkan tempat tinggal, hak untuk mengakses pendidikan, hak untuk beroganisasi secara damai, berkumpul secara damai," ujar Papang.

Ia juga mengatakan, hal tersebut sesungguhnya sudah diatur dalam undang-undang yang poinnya menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh mendiskriminasi kelompok warga tertentu.

Namun, Papang menilai diskriminasi itu dapat terjadi karena adanya stereotipe yang disematkan kepada kelompok warga tertentu

"Ini tugas negara karena ada mandat undang-undangnya untuk menghancurkan mitos-mitos stigmasisasi tadi, salah satunya cukup baik beberapa gubernur datang langsung ke lapangan," kata Papang.

Baca juga: Gubernur Papua Temui Pendemo, Cerita soal Khofifah Minta Maaf

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa menelepon Gubernur Papua untuk meminta maaf terkait kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, yang memicu kerusuhan di Manokwari.

Kerusuhan di Manokwari ini berujung pada pembakaran Gedung DPRD Papua Barat, Senin (19/8/2019).

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers sebagaimana ditayangkan di Kompas TV, Senin kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com