Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LHK Klaim Kebakaran Hutan di Kalimantan Sudah Menurun

Kompas.com - 19/08/2019, 11:38 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengklaim bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kalimantan sudah mulai menurun.

Menurut Siti Nurbaya, puncak kebakaran hutan terjadi pada 4-6 Agustus lalu.

"Kalau lihat fluktuasi hotspot-nya sebetulnya masih bisa dikontrol oleh satgasnya. Yang paling berat waktu angka hotspot-nya masih di atas 1.000-an tanggal 4,5, dan 6 Agustus," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Siti Nurbaya menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.

Baca juga: Kalla: Penanganan Kebakaran Hutan Tak Hanya soal Pemadaman Api

Menurut dia, Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk melakukan pencegahan, patroli monitoring hotspot, hingga pengendalian pemadaman.

Ia menyebut 35 helikopter sudah diterjunkan untuk membantu pemadaman. Hasilnya, hotspot sudah mulai menurun di Kalimantan.

"Kemarin sih hotspot sudah turun jadi 900-an. Di Kalbar tadinya yang paling banyak sampai 500 sekian angkanya hotspot-nya, sekarang sudah 300-400," ucap Siti Nurbaya.

"Dari situ kita ikuti terus, saya sudah komunikasi terus dengan gubernur," kata dia.

Baca juga: KLHK Segel 2.909 Hektare Lahan Terkait Karhutla

Siti pun mengakui kebakaran hutan dan lahan tahun ini lebih parah dari tahun sebelumnya.

Namun, menurut dia, hal itu murni disebabkan karena faktor cuaca, bukan karena upaya pencegahan dan pemadaman yang tidak maksimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com