Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kendala dalam Pemadaman Karhutla Menurut Polri

Kompas.com - 17/08/2019, 05:53 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen (Pol) Condro Kirono mengungkapkan bahwa cuaca yang panas menjadi salah satu kendala dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera.

Kesulitan lainnya adalah sumber air yang berada jauh dari titik api.

"Kesulitannya adalah memang sekarang cuaca cukup panas, kemudian tempat pengambilan air juga kadang-kadang dari tempat hotspot atau kebakaran itu jauh," ujar Condro saat ditemui di Pangkalan Udara Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Meningkat, Perkara Karhutla yang Ditangani Polisi Capai 100

Kendati demikian, Condro memastikan, kendala tersebut sejauh ini dapat diatasi dengan koordinasi antara tim pemadaman api di darat dan udara.

"Koordinasi antara satgas darat yang melakukan mapping adanya hotspot, kemudian mendatangi, calling kalau sekiranya hotspot besar, satgas udara memadamkan," kata dia.

Sementara itu, dalam rangka pencegahan karhutla, sosialiasi akan terus dilakukan kepada masyarakat.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen (Pol) Condro Kirono saat masih menyandang dua bintang sebagai Kepala Polda Jawa Tengah. KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen (Pol) Condro Kirono saat masih menyandang dua bintang sebagai Kepala Polda Jawa Tengah.
Condro memastikan, ke depan juga akan ada perluasan koordinasi di antara kementerian/lembaga terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Saat ini, koordinasi telah dilakukan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Namun, nantinya, koordinasi akan diperluas dengan melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca juga: Cegah Karhutla Meluas, KLHK Kirim Surat Peringatan ke 110 Perusahaan

Condro mengatakan, nanti Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) yang akan mengoordinasikan sejumlah kementerian tersebut.

Ia mencontohkan, Kementerian Pertanian akan bertugas memberi penyuluhan terkait tanaman yang sebaiknya ditanam di lokasi yang selama ini rawan terjadi karhutla.

Menurut dia, tanaman yang dimaksud harus ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

"Kementan adalah bagaimana penyuluh pertanian di daerah semua fokus tidak membuat lahan terbakar, apakah itu kopi liberica atau mungkin tanaman lain yang tidak menyerap air cukup banyak seperti sawit kalau di lahan gambut, dan nilai ekonomisnya tinggi," kata Condro.

"Kalau nilai ekonomis tinggi, masyarakat akan menjaga dan tidak akan membuat lahan," sambung dia. 

 

Kompas TV Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pelaku pembakar hutan dan lahan harus ditindak tegas. Bahkan Kapolri telah memerintahkan tim khusus untuk menyelidiki kebakaran di wilayah konsesi. Setelah menggelar rapat evaluasi penanganan karhutla di Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru, Riau Panglima TNI, Kapolri, MENTERI Lhk dan Kepala BNPB menyatakan akan melakukan modifikasi cuaca. Hal itu karena diprediksi hingga september mendatang sejumlah wilayah di tanah air terutama area kebakaran lahan masih mengalami kekeringan. Untuk penegakan hukum Kapolri menyebut 90 persen penyebab kebakaran adalah kesengajaan. #KebakaranLahan #Kapolri #PanglimaTNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com