JAKARTA, KOMPAS.com - Kian dekatnya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diprediksi akan berujung pada terbentuknya koalisi antara kedua partai besar itu.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai komunikasi yang terjalin antara Megawati dan Prabowo tidak hanya sekadar terkait penyusunan kabinet.
Baca juga: Kerja Sama PDI-P dan Gerindra Akan Menyulitkan Jokowi, Ini Sebabnya...
Menurut Arya, PDI-P dan Gerindra pasti juga membicarakan mengenai skema koalisi pada Pilpres 2019 mendatang.
"Saya kira pembicaraan mereka tidak lagi soal kabinet, tapi juga sudah mulai muncul pembicaraan soal (Pilpres) 2024. Saya menduga mereka juga tengah mempersiapkan skema koalisi di 2024," ujar Arya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019).
Untuk membentuk koalisi yang kuat, lanjut Arya, kemungkinan besar PDI-P akan banyak bekerja sama dengan Gerindra pada Pilkada 2020.
Baca juga: Kemesraan PDI-P-Gerindra Disebut Jadi Tanda Bakal Ada Agenda Besar
Jika mengacu pada hasil Pilkada lalu, PDI-P kalah di beberapa daerah yang dianggap strategis, seperti Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Sementara, dari hasil Kongres V pekan lalu, partai berlambang banteng itu menargetkan kemenangan di atas 60 persen pada Pilkada 2020.
"Butuh koalisi untuk memperkuat mereka di 2024. sebab kemenangan di banyak Pilkada tentu juga memberikan amunisi bagi PDI-P dan Gerindra," kata Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.