Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Pimpinan DI/TII Tak Merasa Berkhianat Usai Ikrarkan Setia pada Indonesia

Kompas.com - 13/08/2019, 17:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikrar setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI yang diucapkan Sarjono Kartosuwiryo, tidak membuatnya merasa mengkhianati sang ayah, Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, pimpinan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Menurut Sarjono, apa yang diperjuangkan dirinya saat ini berbeda dengan yang diperjuangkan sang ayah dahulu.

"Kenapa merasa berkhianat? Perjuangan kan berubah-ubah setiap saat," kata Sarjono di Gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Disaksikan Wiranto, Eks DI/TII Berikrar Setia pada Pancasila

Soal mengapa baru mengucapkan ikrar saat ini, Sarjono mengatakan, sebenarnya ia sudah merasa perlu melakukannya sejak DI/TII dibubarkan tahun 1962.

Namun, Sarjono merasa perlu menggalang dukungan dari para pengikutnya. Selain itu, ia juga merasa perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Ia pun menegaskan, tidak dijanjikan apapun oleh pemerintah terkait pengucapan ikrar kembali pangkuan Ibu Pertiwi ini.

"Enggak ada (pemerintah menjanjikan sesuatu). Kita mah membela negara mau janji nggak janji, nggak dibayar, tapi saya perlu dengan negara ini," ujar dia.

Baca juga: Wiranto Apresiasi 14 Eks DI/TII yang Berikrar Setia pada Pancasila

Diberitakan sebelumnya, Sarjono Kartosuwiryo bersama 13 anggota keluarga besar Harokah Islam, eks Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan eks Negara Islam Indonesia (NII) mengucap ikrar setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Pembacaan ikrar tersebut diwakili oleh empat orang dan disaksikan langsung Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto.

Ada lima poin yang dibacakan dalam ikrar yang pada intinya adalah berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, setia kepada NKRI, menjaga persatuan, menolak organisasi yang anti-Pancasila, dan meningkatkan kesadaran bela negara.

 

Kompas TV Keluarga besar Harokah Islam, mantan anggota Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan mantan anggota negara islam Indonesia, mengucap sumpah dan janji setia pada NKRI.<br /> <br /> Pembacaan sumpah dan janji setia kepada NKRI disaksikan langsung oleh Menko Polhukam Wiranto. Hari ini (13/8), menjadi hari spesial bagi belasan mantan anggota di TII dan NII.<br /> <br /> Jelang hari kemerdekaan yang ke-74 Republik Indonesia, mereka berjanji untuk kembali setia pada NKRI setelah beberapa tahun bergulat dengan organisasi yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ikrar setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, mereka ucapkan dengan penuh haru dan keyakinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com