Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penumpang Gelap, Gerindra: Kalau Enggak Merasa, Enggak Usah Kebakaran Jenggot

Kompas.com - 12/08/2019, 16:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo enggan terbuka soal penumpang gelap yang sebelumnya disebutkan oleh rekannya di partai, Sufmi Dasco Ahmad.

Ia juga enggan menuduh pihak mana yang berupaya memojokkan Partai Gerindra dan Ketua Umum mereka, Prabowo Subianto.

“Kita tidak menuduh siapa, tapi kalau tidak merasa, ya tidak usah kebakaran jenggot,” ujar Edhy saat ditemui di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/8/2019).

Baca juga: PAN Minta Gerindra Ungkap Penumpang Gelap di Pilpres 2019

Saat ini, kata Edhy, belum terbaca jelas siapa saja orang-orang di kubunya yang berusaha membawa pengaruh buruk bagi Gerindra dan Prabowo.

Yang jelas, orang atau kelompok tersebut membangkang dari apa yang diputuskan atau diperintahkan Prabowo.

“Bisa dilihat kan yang Pak Prabowo arahkan tidak boleh, tapi malah tiba-tiba dilakukan,” kata Edhy.

Baca juga: Soal Penumpang Gelap di Kubu Prabowo, Rachmawati: Kami Tetap Waspada

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada penumpang gelap pada Pilpres 2019 yang kerap menyudutkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gerindra.

Prabowo pun dibuat kesal karena ulah para penumpang gelap itu.

Kelompok itu, kata Dasco, sempat memanasi Prabowo agar mengorbankan para pendukungya guna membuat negara rusuh.

Baca juga: Gerindra: Ada Penumpang Gelap yang Gigit Jari karena Langkah Prabowo

Tetapi, menurut Dasco, Prabowo punya cara lain, strategi yang mengagetkan penumpang gelap tersebut.

"Prabowo jenderal perang, dia sudah baca dalam situasi terakhir. Dia sudah bilang sama kita kalau kita diadu terus, kita terus dikorbankan," kata Dasco saat ditemui di rilis nasional Cyrus Network, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

Dasco menceritakan, langkah pertama Prabowo yang tak diduga-duga kelompok tersebut, adalah meminta para pendukungnya agar tak menggelar unjuk rasa saat sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: 5 Fakta Vonis Emak-emak Pepes, Dihukum Ringan hingga Klaim Kerja Keras Gerindra

Putusan ini, kata Dasco, bikin para penumpang gelap itu gigit jari.

"Itu di luar dugaan banyak orang, itu namanya penumpang gelap gigit jari," kata Dasco.

Langkah selanjutnya, Prabowo membuka jalan rekonsiliasi dan bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo.

Itu pun, kata Dasco, putusan yang sepertinya tak diduga kelompok tersebut.

Baca juga: Pesan PKB untuk Gerindra: Kita Ini Enggak Usah Basa Basi...

Langkah itu, kata Dasco, dilakukan lantaran setelah sidang MK, masih ada sekelompok orang yang berusaha menghasut Prabowo.

Dasco menyebut kelompok itu ingin Prabowo mengorbankan para ulama dan emak-emak.

"Sesudah MK masih ada tuh, ada yang ngomong sama Prabowo, 'Pak, kalau mau rakyat marah, ulama dan emak-emak disuruh ke depan biar jadi korban, rakyat marah.' Prabowo pikir, 'Emang gue bodoh? Kan kasihan emak-emak, ulama mau dikorbankan,'" ujar Dasco.

Kompas TV Partai Gerindra meminta kelompok yang selama ini menjadi “penumpang gelap” untuk keluar dari barisan pendukung Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menyebut, siapa para “penumpang gelap” yang dimaksud kini sangat terlihat. Mereka yang kecewa, Prabowo dan Gerindra kini mesra dengan Jokowo dan PDI-P. #Gerindra #PrabowoSandiaga #ArifPoyouono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com