JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dijadwalkan bertolak ke Riau, Sumatera, Senin (12/9/2019) untuk memimpin mitigasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.
"Hari ini rencana keberangkatan Panglima TNI dan Kapolri langsung ke Riau untuk besok rencana kegiatannya memberikan pengarahan kepada satgas karhutla daerah setempat," ujar Dedi.
"Yang kedua, langsung meninjau lokasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pelalawan, Riau. Itu Pak Kapolri bersama Panglima TNI langsung mengendalikan proses mitigasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan," ucap dia lagi.
Baca juga: Gubernur Kalbar Panggil 100 Perusahaan Sawit Ingatkan soal Karhutla
Dedi mengatakan, wilayah Riau dipilih menjadi tujuan karena karhutla yang terjadi di daerah tersebut cukup masif dan luas. Apalagi, sudah ada tersangka dari pihak perusahaan terkait karhutla di daerah tersebut.
Menurut dia, memang terjadi peningkatan titik panas atau hotspot di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Namun, titik hotspot tersebut relatif kecil, yang artinya dilakukan oleh individu.
"Kalau di Riau sudah ada korporasi sebagai tersangka. Walaupun dalam hal ini kelalaiannya dia, jadi lahan yang sekian ribu hektar itu dibiarkan, tidak diawasi, tidak dirawat, sehingga terjadi kebakaran," kata dia.
Dedi menyampaikan, menuju tempat kejadian perkara (TKP) karhutla pun tidak mudah. Untuk menuju TKP, Tito dan Hadi akan menggunakan helikopter.
Baca juga: Tekan Karhutla, Jokowi Minta Kementan Genjot Modernisasi Pertanian
Setelah itu, mereka harus menyambung dengan mobil atau motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
"Kemudian dari helipad menuju TKP harus menggunakan kendaraan roda empat atau pun roda dua sekitar 40 menit, dari titik itu kemudian baru bergerak dengan jalan kaki. Karena itu wilayahnya gambut, jadi kalau kendaraan bermotor itu akan amblas, maka harus jalan kaki sekitar 2 kilometer ke tempat kebakaran hutan," tutur Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.