JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sadar diri perolehan suara partainya dalam Pemilu 2019 tak sebesar yang diraih PDI Perjuangan (PDI-P).
Oleh karenanya, Golkar tak meminta jatah kursi terbanyak dalam kabinet 2019-2024, seperti yang dimintakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Golkar kan di bawah PDI-P (suara). Kita tidak minta yang terbanyak," kata Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/6/2019).
Meski begitu, Airlangga enggan menyebut jumlah kursi yang partainya inginkan. Sebab, Golkar tetap ingin menghormati hak prerogatif Jokowi sebagai presiden terpilih.
Baca juga: Airlangga Hartarto hingga Aburizal Bakrie Shalat Idul Adha di DPP Golkar
"Kita sediakan kader sesuai dengan permintaan dan menghormati hak prerogatif Pak Presiden," katanya.
Airlangga menambahkan, permintaan jatah kursi menteri terbanyak yang disampaikan Megawati di hadapan publik hanyalah gaya kominikasi politik.
"Namanya gaya komunikasi. Enggak ada yang mendesak," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa jatah menteri untuk kadernya pada Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin harus banyak.
Hal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam Kongres V PDI-P di Grand Inna Beach, Denpasar, Bali, Rabu (8/8/2019).
"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.
Baca juga: Nasdem Tidak Keberatan PDI-P Minta Banyak Jatah Menteri, Tapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.