Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Usul Pendidikan Pancasila Diajarkan Sejak TK

Kompas.com - 09/08/2019, 19:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) menyarankan Pemerintah menerapkan pelajaran Pancasila kepada anak-anak sejak tingkat pendikan terendah yakni taman kanak-kanak atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Politikus PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pendidikan Pancasila mesti diajarkan sedini mungkin supaya anak-anak tidak mudah terpapar paham-paham yang bertentangan dengan ideologi tersebut.

Baca juga: Soal Penanaman Pancasila, Wiranto Minta Kementerian Terapkan Total Football

"Jangan ketika kecil sudah ditanamkan paham-paham yang bisa mengarah satu sama lain bisa membenci, saling berbeda satu sama lain. Memang kita berbeda tapi kita satu tujuan, kita satu bangsa," kata Djarot di sela-sela Kongres V PDI-P, Jumat (9/8/2019).

Djarot menuturkan, Kongres V PDI-P juga membahas masalah ideologi Pancasila. Menurut Djarot, Pancasila sebagai ideologi kini menghadapi tantangan berupa intoleransi.

Djarot mengatakan, sikap intoleransi dan kebencian itu kerap muncul karena disebabkan oleh perbedaan pandangan politik dalam Pilkada ataupun Pemilu.

"Hal seperti ini yang mendapatkan perhatian termasuk juga ancaman-ancaman. Jadi kita dapat banyak informasi dari utusan-utusan bagaimana intoleransi, ujaran kebencian, kemudian politik identitas itu masih ditebarkan," ujar Djarot.

Baca juga: Pada Siswa Lemhanas, Menhan Tegaskan Perlunya Penguatan Nilai Pancasila

Lebih lanjut, kata Djarot, PDI-P merekomendasikan Pemerintah untuk berani memecat aparatur sipil negara, pegawai BUMN, tentara, maupun polisi yang tak mengakui Pancasila.

"Harus kasih tindakan tegas, kalau ASN pecat. Kalau dia enggak mau akui Pancasila ya dia nggak boleh disini, auruh aja keluar, tegas-tegas aja kita," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com