Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diharapkan Punya Otoritas Penuh dalam Pembentukan Kabinet

Kompas.com - 09/08/2019, 18:27 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menekankan pentingnya Joko Widodo sebagai presiden terpilih menunjukkan kepada publik bahwa dirinya punya otoritas penuh dalam pembentukan kabinet di periode keduanya.

Hal itu menanggapi sejumlah partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin yang terang-terangan meminta jatah menteri.

"Presiden harus menunjukkan kepada publik punya otoritas dan memegang kendali penuh dalam pembentukan kabinet," kata Arya saat ditemui seusai menjadi pembicara diskusi di Komnas HAM, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSISKompas.com/Rakhmat Nur Hakim Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSIS
Baca juga: Jika Konsepnya Diterima Jokowi, Gerindra Siapkan Nama Calon Menteri

Ia menjelaskan, manuver-manuver politik dari pimpinan partai koalisi Jokowi belakangan ini merupakan bukti Jokowi belum sepenuhnya memegang kendali dalam pembentukan kabinet.

Arya mencontohkan pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang secara terang-terangan tak ingin partainya hanya dapat empat kursi menteri di kabinet jilid II Jokowi. Megawati ingin partainya mendapat lebih banyak kursi menteri.

Hal itu diutarakan Megawati dalam kongres PDI-P di Bali, Kamis (8/8/2019).

"Itu saja cukup besar sehingga kalau lebih dipenuhi oleh Presiden, maka akan mengorbankan janjinya soal membentuk kabinet dari kelompok profesional," kata dia.

Selain itu, apabila partai ada yang meminta jatah menteri terlalu banyak, hal itu berisiko terhadap keseimbangan internal koalisi pendukung Jokowi.

Jokowi juga akan direpotkan dengan urusan negosiasi jatah menteri ke partai-partai pendukungnya.

Baca juga: Megawati: PDI Perjuangan Dikasih Empat Kursi Menteri, Emoh!

"Kalau terlalu besar itu akan merepotkan Presiden karena Presiden harus menegosiasikan soal permintaan yang besar ini kepada partai-partai koalisi lain. Kalau tidak cukup dikendalikan, saya kira akan ganggu kinerja pemerintah," ungkap dia.

Arya berharap Presiden bisa memberikan sinyal yang tegas ke partai koalisi soal bagaimana rancangan kabinet yang sebenarnya ia inginkan.

"Entah dia akan membentuk kabinet profesional atau kabinet yang memberikan akomodasi kepada partai, tapi intinya menurut saya adalah Presiden harus memberikan sinyal bahwa kendali soal pembentukan kabinet ada di tangan Presiden," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com