Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Capim KPK Gelar Profile Assessment Dua Hari Berturut-turut

Kompas.com - 08/08/2019, 09:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (pansel capim KPK) menggelar profile assessment terhadap 40 orang kandidat yang lolos di tahap psikotes, Kamis (8/8/2019).

Ketua Pansel Capim KPK periode 2019-2023 Yenti Ganarsih mengatakan, seleksi profile assessment ini diperlukan dalam memilih capim dan komisioner KPK.

"Seleksi ini dilakukan di setiap tahapan-tahapan pansel di komisi mana pun, termasuk Pansel Pimpinan KPK," ujar Yenti dalam pembukaan seleksi profile assessment di Gedung Lemhanas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Koalisi: Tak Ada Maksud Jatuhkan atau Menjegal Capim dan Pansel KPK

Pelaksanaan profile assessment itu dimulai pukul 07.30 WIB dan akan berakhir pada pukul 17.15 WIB.

Profile assesment ini juga akan berlangsung selama dua hari pada Jumat (9/8/2019) pada waktu yang sama. Namun, agenda yang diselenggarakan berbeda.

"Ini tahapan lazim dilakukan oleh pansel-pansel lain," kata dia.

Yenti menyampaikan, pada profile assessment hari pertama ini, agenda yang dilaksanakan seluruhnya tertulis.

Agenda itu antara lain studi tentang wawasan pemerintahan, KPB, pertanyaan yang berkaitan dengan kebangsaan, presentasi, tes kesehatan jiwa, tes tertulis dan manajerial assesment, serta pengisian form critical incident.

"Ini tes berkaitan dengan pendalaman dari psikotes kemarin. Yang akan didapatkan dari hari ini adalah assessment yang lebih halus dan detail dari yang dilakukan di saringan sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Abraham Samad Sarankan Pansel Capim KPK Tegas soal Kepatuhan LHKPN

Ia juga menyampaikan, tes dalam profle assesment ini fokus pada profesionalisme, atau untuk mengukur profesionalisme kandidat, misalnya terkait pengetahuan mengenai apa yang sedang dihadapi oleh KPK.

Sebab, KPK tidak hanya bertugas dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi tetapi juga koordinasi dengan penegak hukum, termasuk supervisi.

Sementara itu, dalam profile assessment hari kedua esok, akan dilaksanakan leader group discussion, simulasi terhadap job desk, wawancara individual, dan observasi perilaku nyata.

Pelaksanaan profile assessment capim KPK ini juga diselenggarakan oleh pihak ketiga, yakni lembaga yang kompeten untuk melaksanakannya.

"Memang ada beberapa yang diserahkan ke vendor dan ini sudah dilelang sejak awal," ucap Yenti. 

Baca juga: Tanggapi Kritik, Pansel Capim KPK Sebut Kami Bukan Alat Pemuas ICW

Ada 40 peserta seleksi capim KPK yang akan mengikuti profile assessment ini.

Para peserta berasal dari berbagai latar belakang profesi, antara lain akademisi 7 orang, advokat 2 orang, jaksa 3 orang, mantan jaksa 1 orang, dan hakim 1 orang.

Kemudian, 6 orang dari anggota Polri, 5 orang komisioner dan pegawai KPK, 4 orang auditor, 1 orang komisi kejaksaan, 4 orang PNS, 1 orang pensiunan PNS, dan latar belakang lainnya sebanyak 5 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com