Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Samad: Capim KPK Harus "Dikuliti" Satu Per Satu...

Kompas.com - 07/08/2019, 18:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pimpinan KPK yang berkualitas bisa didapatkan apabila Panitia Seleksi capim KPK melakukan rekrutmen dengan ketat.

"Kita bisa temukan (Ketua KPK yang berkualitas) apabila orang yang menemukannya jujur dan harus menggunakan mekanisme rekruitmen secara benar dan tepat," ujar Samad dalam diskusi media di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: INFOGRAFIK: Rangkaian Seleksi Calon Pimpinan KPK 2019-2023

Salah satu tahapan seleksi yang patut dikawal ketat oleh pansel adalah tes fisik, profile assesment dan psikotes.

"Kalau pansel jujur dan mekanismenya benar, maka akan menemukan orang-orang itu (capim KPK yang berkualitas). Sebab, psikotes dan profile assesment akan gambarkan karakter sesungguhnya," kata dia.

Samad melanjutkan, penelusuran rekam jejak dari lembaga pemerintah juga sangat dibutuhkan demi mendapatkan calon pimpinan lembaga antirasuah tersebut yang berkualitas.

Bahkan, penelusuran rekam jejak dari masyarakat semestinya juga dimasukkan dalam penilaian.

Baca juga: 8 Lembaga Telusuri 40 Capim KPK yang Lolos Tes Psikologi

Melalui serangkaian tahapan seleksi itu, lanjut Samad, akan memperlihatkan gambaran utuh mengenai apakah seorang calon pimpinan KPK mempunyai integritas yang baik atau tidak.

"Ini (capim KPK) harus dikuliti satu per satu," ujar Samad.

Apabila pansel tak melakukan seleksi dengan baik, Samad khawatir sosok yang punya niat buruk bagi pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia bisa lolos menjadi pimpinan KPK.

"Kalau pansel tidak berhasil, ujung-ujungnya skenario besar lemahkan dan rontokkan KPK. Konsekuensinya tidak ada lagi yang bisa diharapkan dan perlindungan dari KPK," lanjut dia.

 

Kompas TV Proses seleksi calon pimpinan KPK memasuki babak baru. Sebanyak 40 nama telah berhasil lolos dan akan mengikuti tahap selanjutnya. Bagaimana pansel menjaring 40 nama tersebut? Apakah 40 nama tersebut telah sesuai dengan ekspektasi masyarakat? Simak dialognya dengan anggota pansel KPK, Hamdi Muluk, dan koordinator divisi hukum dan peradilan ICW sekaligus anggota koalisi masyarakat sipil Kawal Capim KPK, Tama S Langkun berikut ini. #CapimKPK #PimpinanKPK #SeleksiCapimKPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com