Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Polri-PLN Mulai Investigasi Penyebab Blackout di Jawa-Bali

Kompas.com - 06/08/2019, 14:19 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim investigasi gabungan Polri dan PLN sudah memasang garis polisi di tower transmisi daerah Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, sejak Minggu (4/8/2019) kemarin.

Tower itu merupakan tempat kejadian perkara pemadaman listrik alias blackout di hampir seluruh Pulau Jawa dan Bali.

Tim gabungan pun akan mengecek TKP pada Selasa (6/8/2019) ini.

"Kami baru hari ini akan turun ke lapangan," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa siang.

Baca juga: Imbas Pemadaman Listrik, Ritel Tutup Lebih Awal hingga Rugi Rp 100 Miliar

Berdasarkan informasi sementara yang didapatkan pihak kepolisian, pemadaman listri di hampir seluruh Jawa dan Bali, Minggu lalu, disebabkan oleh kerusakan pada tower transmisi di daerah Gunung Pati.

Dugaan sementara adalah terdapat pohon yang melewati batas ketinggian sehingga menyebabkan flash atau lompatan listrik.

"Sementara sudah ada empat orang saksi yang merupakan petugas. Mereka belum diminta keterangan secara pro justicia ya, baru interview dan wawancara untuk mengetahui penyebab utama terjadinya blackout," kata Dedi.

Apabila didasarkan pada dugaan sementara, kepolisian belum menemukan adanya unsur kesengajaan atau sabotase. Meski demikian, kepolisian tetap akan teliti dalam melakukan investigasi.

"Masih belum mengarah ke situ (kesengajaan). Itu nanti akan diperiksa semuanya, akan diminta keterangan dari mulai yang ada di PT Ungaran, kemudian beberapa saksi, kemudian yang ada di pusat," tutur Dedi.

Sebelumnya, Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam. Bahkan, hingga Senin malam, masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik secara normal.

Baca juga: Beda Jawaban Polri dan PLN soal Pemadaman Listrik di Jawa-Bali

Senin malam, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS menjelaskan bahwa terjadi gangguan pada jaringan penyalur listrik murah dari timur ke barat. Dari total 4 sirkuit, satu sirkuit sedang dalam tahap pemeliharaan, sementara dua sirkuit lainnya terkena gangguan tersebut.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut apakah gangguan yang dimaksud itu adalah pohon atau bukan.

"Kemudian terjadi gangguan di dua titik secara bersamaan antara Ungaran-Pemalang dan itu kemudian itu menjadikan tinggal 1 sirkuit, sehingga aliran listrik dari timur ke barat ini terhenti," ungkap Haryanto di kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan.

Ketika ditanyakan kembali perihal penyebab pasti dari pemadaman tersebut, Haryanto memberi jawaban serupa. Ia hanya menambahkan bahwa gangguan tersebut sudah normal kembali.

"Listrik mengalami terputus dari Ungaran ke Pemalang, kemudian itu menyebabkan dua sirkuit mengalami gangguan dan itu alhamdullilah sudah bisa kita perbaiki dan kemudian normal kembali," tutur dia.

 

Kompas TV Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakatra dan forum masyarakat sipil lain membuka posko pengaduan atas kerugian akibat pemadaman listrik yang terjadi di sebagian besar Pulau Jawa. Posko ini terbuka bagi siapapun yang merasa dirugikan atas pemadaman listrik PLN. Pasalnya, PLN dinilai bertanggung jawab terhadap konsumen karena tidak membuka manajemen krisis untuk pengaduan masyarakat. Saat listrik padam minggu lalu, kontak PLN -23 juga sulit dihubungi. Sebelumnya, pada Minggu (4/8) siang, terjadi pemadaman listrik di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Adapun pemadaman listrik secara serentak hingga malam hari ini terjadi karena sistem di SUTET Ungaran-Pemalang black out. Black out-nya SUTET Ungaran-Pemalang membuat aliran listrik di dua sirkuit tersebut turun drastis, yang kerap disebut dengan istilah N minus 2. Kemudian, turun drastisnya listrik juga memengaruhi sirkuit Depok-Tasikmalaya, sehingga kejadian ini disebut N minus 3. Artinya, terjadi gangguan listrik pada 3 SUTET secara bersamaan. Inilah yang menyebabkan pemadaman serentak terjadi. #JakartaMatiListrik #MatiListrik #MatiLampu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com