Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Marahnya Jokowi ke PLN Tampak Tak Hanya dari Gestur, tapi...

Kompas.com - 06/08/2019, 10:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi Presiden Joko Widodo yang terlihat "marah" di hadapan direksi PT PLN atas peristiwa pemadaman listrik massal pada Senin (5/8/2019) dinilai sudah tepat.

Pengamat komunikasi Agus Sudibyo mengatakan, ekspresi Jokowi yang terkesan marah dan jengkel telah mewakili perasaan masyarakat yang dirugikan atas peristiwa itu.

"Ini, kan, masalahnya memang krisis betul, memang gawat betul. Jadi, saya kira wajar Pak Presiden itu menunjukkan keseriusannya dengan datang langsung ke kantor PLN dan menunjukkan kemarahannya," kata Agus kepada Kompas.com.

Baca juga: Kemarahan Jokowi di Kantor PLN...

Agus menuturkan, kemarahan Jokowi terlihat jelas tak hanya dari raut muka dan bahasa tubuh, tapi juga pernyataan Jokowi di hadapan direksi PLN.

"Beliau juga bilang kan, masalah ini kok enggak selesai-selesai. Dulu sudah pernah terjadi. Beliau kan bilang begitu. Nah itu sudah jelas sekali sebenarnya pesan beliau apa," kata Agus.

Direktur Indonesia New Media Watch tersebut menilai, justru publik akan bertanya-tanya bila Jokowi tidak bergerak dan mengeluarkan statement yang mewakili keresahan publik itu.

Baca juga: Kronologi Blackout: Dari Mati Lampu, Jokowi Marah, hingga Janji PLN

Namun, Agus berpendapat, aksi Jokowi itu harus dibarengi dengan perbaikan dari pihak PLN. Menurut dia, publik kini menunggu efek kemarahan Jokowi terhadap kinerja PLN.

"Jangan sampai Pak Jokowi sudah turun ke lapangan, sudah menunjukkan ekspresi kejengkelannya, terus PLN tetap gitu-gitu aja," ujar Agus.

Presiden Jokowi sebelumnya mendatangi kantor pusat PT PLN pada Senin (5/8/2019) pagi.

Baca juga: 5 Cara Jokowi Ungkap Kemarahan sejak Gubernur DKI, Banting Dokumen hingga Ingin Tabok Orang

Di kantor pusat PLN itu, Presiden mendengar penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.

Seusai mendengarkan penjelasan yang berlangsung selama sekitar 10 menit, Jokowi menunjukkan kekesalannya.

Dia mengatakan, penjelasan Dirut PLN terlalu panjang.

Baca juga: [BERITA POPULER] Kemarahan Jokowi pada PLN | Penampakan Mike Tyson Sapi Kurban Jokowi

Kepala Negara meminta PLN segera menangani persoalan pemadaman listrik ini dan memastikan kejadian serupa tak terulang.

Setelah memberikan tanggapan, Jokowi dan rombongan langsung meninggalkan gedung PLN. Bahkan, mantan Gubernur DKI ini tak menyampaikan sepatah kata pun kepada wartawan.

Baca juga: Heboh 7 Jam Listrik Padam di Jakarta

Kompas TV Presiden Joko Widodo menegur PLN lantaran listrik padam di sebagian wilayah Jawa termasuk ibu kota. Presiden Joko Widodo menegur Direksi PT PLN Persero terkait pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8). Teguran itu disampaikan saat Jokowi mendatangi kantor pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/8). Jokowi datang ke Kantor PLN khusus untuk meminta penjelasan soal pemadaman listrik. Lantas apakah PLN mengalami krisis listrik, dan seberapa siap PLN menopang program pembangunan pemerintah?<br /> <br /> Kita ulas bersama Anggota DPR dari Komisi VII, Kurtubi dan Executive Vice President Corporate Communication PLN, I Made Suprateka. #ListrikPadam #ListrikMati #ListrikMatidiJakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com