Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Verifikasi Ahli Waris Korban Tewas Akibat Gempa Banten

Kompas.com - 05/08/2019, 18:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial masih memverifikasi ahli waris delapan korban tewas akibat gempa bumi yang terjadi di Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019) lalu.

"Masing-masing ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp 15.000.000. Sekarang masih dalam proses verifikasi," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, sebagaimana dikutip Antara, Senin (5/8/2019).

Berdasarkan data BNPB, delapan orang itu terdiri dari dua orang di Kabupaten Lebak, masing-masing bernama Rasinah (48) dan Salam (95). Rasinah meninggal setelah terkena serangan jantung ketika gempa mengguncang. Sementara Salam meninggal dunia karena kelelahan saat evakuasi.

Baca juga: 33 Rumah dan 1 Tempat Ibadah di Cianjur Rusak akibat Gempa Banten

Dua orang meninggal di Kabupaten Sukabumi, atas nama Ajay di Kecamatan Cisolok (58) Ruyani (35) di Kecamatan Waliuran. Adapun, tiga korban lain berasal dari Kabupaten Pandeglang, atas nama Sain (40), Inon (45), Uning (40) dan seorang korban berasal dari Lebak, Kecamatan Wanasalam atas nama Icah binti Sulsalam (65).

Diketahui, Pandeglang merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling besar dengan 199 unit rumah rusak ringan, 80 unit rumah rusak sedang, dan 106 unit rumah rusak berat.

Selain terus memverifikasi, Kemensos juga sudah mengirimkan bantuan berupa 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mi instan yang totalnya mencapai Rp 240.935.000.

"Bantuan tersebut didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yang terdampak," kata Harry.

Baca juga: 132 Rumah di 34 Kecamatan di Sukabumi Rusak akibat Gempa Banten

Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan bahwa gempa yang melanda Pandeglang bermagnitudo 6,9 pada pukul 19.03 WIB berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini terjadinya tsunami, namun peringatan tersebut akhirnya dicabut pada pukul 21.35 WIB. 

 

Kompas TV 200 lebih rumah rusak, akibat gempa bermagnitudo 6,9 di Selatan Selat Sunda, Banten. Pasca-gempa, masyarakat diminta tetap waspada akan gempa susulan dan ancaman Gempa Besar Selat Sunda, akibat gerak sesar naik berskala besar, yang bisa terjadi kapan saja di kemudian hari. Gempa yang mengguncang 2 Agustus 2019 lalu, masih menyisakan sejumlah isu. Diantaranya terkait potensi gempa Megathrust. Lalu apakah masyarakat sudah siap, dalam menghadapi gempa?<br /> <br /> Kita berbincang dengan Deputi Bidang Pencegahan, BNPB, Lilik Kurniawan, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Tiar Prasetya, dan Ketua Ahli Tsunami Indonesia, Gegar Prasetya. #GempaBanten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Terkini Lainnya

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com