JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajaran menterinya untuk menggenjot investasi guna menggerakan perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikan Jokowi mengingat minimnya kontribusi APBN terhadap produk domestik bruto (PDB) yang hanya sekitar 14,5 persen.
"Sehingga yang paling penting adalah menciptakan ekosistem yang baik, agar sektor swasta bisa bertumbuh dan berkembang," ujar Jokowi dalam rapat kabinet paripurna dengan topik RAPBN 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/8/2019).
"Poinnya di situ, sehingga kita harus mendorong besar-besaran investasi bisa tumbuh dengan baik, sehingga lapangan kerja terbuka sebanyak-banyaknya," tutur Jokowi.
Baca juga: Seperti Ini Cerita Saat Listrik Padam Tahun 2002 yang Disinggung Jokowi...
Di sisi lain, Jokowi pun melihat kondisi perekonomian global pada tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian.
Oleh sebab itu, Jokowi mengharapkan RAPBN 2020 harus bisa mengambarkan kekuatan serta daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi gejolak eksternal.
"Nanti juga arah penggunaan APBN ini sebagai instrumen utama akselerasi daya saing ekonomi negara ini. Terutama daya saing di bidang ekspor dan investasi," ucapnya.
Baca juga: Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN, Jokowi Marah dan Langsung Pergi
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta RAPBN 2020 dapat difokuskan untuk investasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas.
"Oleh sebab itu, sejak mulai kandungan, bayi sampai anak-anak kita memasuki masa emas, harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai ada kenaikan angka stunting," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.