JOMBANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan survei penyelamatan situs purbakala di lokasi penemuan petirtaan kuno di Jombang, sejak Selasa (30/7/2019) lalu.
Survei penyelamatan benda purbakala di dasar sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, itu berakhir pada Sabtu (3/8/2019) ini.
Dari hasil survei itu, BPCB Jawa Timur berhasil mengungkap beberapa fakta menarik terkait situs purbakala di Sumberbeji, Jombang.
Arkeolog dari BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, selama 5 hari melakukan survei penyelamatan situs, pihaknya berhasil membongkar sekitar 20 hingga 30 persen lokasi situs.
Baca juga: Ditemukan Pancuran Air Berkepala Naga, Situs Era Majapahit di Jombang Membentuk Petirtaan
Dikatakan, tim dari BPCB menemukan sejumlah benda dan struktur dari bata kuno. Temuan pada hari kelima, berupa 2 struktur sudut bangunan dari bata kuno yang saling terkait dengan struktur lainnya.
"Di hari terakhir kita menemukan dua sudut, sudut barat laut dan timur laut yang berukuran kurang lebih 18 meter. Sudut itu menyiku, terus tersambung dengan saluran air yang kita temukan pertama kali," kata Wicaksono, Sabtu petang.
Menurut dia, temuan-temuan di lokasi situs tersebut memperkuat keyakinan bahwa bentuk situs Sumberbeji merupakan petirtaan kuno, peninggalan zaman Majapahit.
"Temuan ini memperkuat perkiraan sebelumnya bahwa tinggalan cagar budaya yang ada di sini merupakan struktur petirtaan atau kolam air pada masa Majapahit," ujar Wicaksono kepada Kompas.com.
Berdasarkan hasil survei penyelamatan situs, Wicaksono menyebut bentuk petirtaan di Sumberbeji memiliki kemiripan dengan Candi Tikus di Trowulan, Mojokerto, atau petirtaan Dewi Sri di Magetan.
Indikasinya, ujar Wicaksono, ada bangunan persegi empat yang di atasnya terdapat lingkaran dengan diameter 3,8 meter. Bangunan kuno itu diduga merupakan titik tengah dari struktur petirtaan.
"Di tengah ada bangunan berbentuk persegi yang menjadi center atau bangunan dari kolam air atau petirtaan. Petirtaan ini seperti halnya Candi Tikus ataupun petirtaan Dewi Sri di Magetan," jelasnya.
Disebutkan, luas struktur petirtaan yang ditemukan memiliki ukuran 12 meter pada sisi barat. Luasan itu diukur dari dari sisi luar saluran air di sebelah selatan, hingga sisi luar struktur sudut bangunan di sisi utara yang berhasil ditemukan.
Lalu untuk ukuran dari barat laut ke arah timur laut, memiliki panjang 18 meter yang diukur dari sisi luar masing-masing sudut.
"Sementara ini kami memperkirakan bangunannya berbentuk persegi, dari barat ke timur membentang 18 meter dan dari utara ke selatan, kemungkinan 24 meter," ujar Wicaksono.
Baca juga: Struktur Mirip Fondasi di Situs Peninggalan Majapahit di Jombang Diduga Petirtaan
Menurut Wicaksono, dari hasil survei penyelamatan situs selama 5 hari, penemuan petirtaan kuno di Sumberbeji merupakan temuan istimewa.
"Hasil dari survei penyelamatan ini akan kami laporkan ke pimpinan untuk diberikan rekomendasi dilakukan eskavasi," katanya.