JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior CSIS J. Kristiadi berpendapat bahwa PDI-P sedang berupaya melakukan regenerasi internal.
Hal itu tampak pada dibentuknya jabatan ketua harian pada struktur partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Saya kira bisa (regenerasi) dimulai kalau secara parsial ada tempat penting, misalnya ketua harian, yang dipimipin oleh anak muda," ujar Kristiadi ketika ditemui di kawasan Kebayoran, Jumat (2/8/2019).
Baca juga: Sekjen PDI-P: Megawati Mampu Menjamin Stabilitas Partai
Kristiadi memahami regenerasi di tubuh PDI Perjuangan berjalan lamban. Sebab, Megawati sebagai sosok pemersatu, pengarah dan orang yang mampu mengendalikan stabilitas internal belum bisa ditangingi kader lainnya.
Jabatan ketua harian itulah yang menurut Kristiadi dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan sosok pemimpin partai di masa mendatang di mana diprediksi lebih didasari alasan ideologis rasional.
"Mencari orang berkharisma itu enggak mudah diperoleh. Itu kadang-kadang faktor keuntungan saja, jalannya sejarah orang bisa begitu. Kalau enggak, kepemimpinan harus rasional," ujar Kristiadi.
Lantas, siapa sosok yang pantas mengisi kursi ketua harian PDI-P? Kristiadi menyebut dua sosok, yakni dua anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
"(Siapa kader yang) cocok itu ditentukan oleh khalayak dan kader sendiri. Bahwa PDI-P itu juga masih membutuhkan kharisma dan legenda dari Bung Karno, ya menurut saya, dua orang itu (Prananda dan Puan) bisa dibentuk," kata Kristiadi.
Baca juga: Regenerasi Tak Berlaku di Ketua Umum, PDI-P Jatim Tetap Pilih Megawati
Wacana munculnya posisi ketua harian dalam struktur PDI-P muncul menjelang Kongres V PDI-P yang akan digelar pada 8-11 Agustus 2019 mendatang.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Krisyanto mengatakan, pembentukan posisi itu akan dibahas di dalam kongres dan diputuskan oleh Megawati.
"Apakah struktur ke depan ini akan mengalami perubahan? Nanti ada sebuah kajian khusus. Yang jelas, perubahan itu yang selalu dimotori oleh partai adalah perubahan di dalam menjalankan fungsi ideal partai," ujar Hasto, Kamis (1/8/2019).