Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-erupsi Gunung Kerinci, Waspada Aliran Lahar hingga Jangan Masuki Daerah Bahaya

Kompas.com - 01/08/2019, 12:35 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Status Gunung Kerinci yang membentang dari Jambi hingga Sumatera Barat berada pada level II atau waspada, Kamis (1/8/2019), setelah mengalami erupsi pada Rabu (31/7/2019).

Dilansir dari situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dengan tinggi kolom 300 meter dari puncak pada Kamis pagi.

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Kerinci diimbau untuk terus waspada.

"Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu Gunung Kerinci agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar," demikian keterangan resmi PVMBG.

Baca juga: PVMBG Sebut Semburan Abu Gunung Kerinci Adalah Fenomena Biasa

Tercatat, gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut ini tak mengalami erupsi secara menerus.

Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, hingga saat ini tidak ada erupsi susulan.

Masyarakat diimbau untuk tetap berada pada zona aman di luar radius 3 kilometer dari kawah.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak memasuki daerah bahaya dalam radius 3 km dari kawah. Dan siapkan masker untuk antisipasi jika terjadi hujan abu di daerahnya," kata Kasbani, saat dihubungi secara terpisah.

Diberitakan sebelumnya, Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA), Rabu (31/7/2019) pukul 12.55 WIB mengirimkan kode berwarna orange.

Baca juga: Pasca-erupsi, Aktivitas Gunung Kerinci Kembali Normal

Gunung Kerinci berbentuk strato vulkano yang mempunyai karakter letusan bersifat eksplosif dengan diselingi aliran-aliran lava.

Karakter letusan Gunung Kerinci saat ini merupakan letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan dan tidak ada data aliran laca yang tercatat.

Keindahan yang disuguhkan Gunung Kerinci menjadikannya objek tujuan wisata.

Pada 24 Maret 2008 sekitar pukul 11.40-12.25 WIB, pernah terjadi satu kali letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 meter dari puncak gunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com