Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan kepada awak media di kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Ajibata, Toba Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019).(Setkab.go.id)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku belum menerima draf peraturan presiden yang mengatur tentang kendaraan listrik di Indonesia.
Namun, ia memastikan akan meneken peraturan tersebut apabila sudah sampai ke mejanya dan selesai dipelajari.
"Belum sampai di meja saya. Kalau sudah sampai di meja saya, ya ditandatangani, pasti," kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Jokowi mengatakan, apabila perpres itu telah diteken, pengembangan mobil listrik di Tanah Air dapat segera dimulai.
Di samping itu, pemerintah juga bisa langsung menyiapkan infrastruktur dalam rangka menunjang kegiatan mobil listrik tersebut.
"Saya lihat ke depan semua negara mengarah ke sana (kendaraan listrik) semuanya. Enggak polusi. Penggunaan bahan bakar non fosil, arahnya ke sana," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan kendala penerbitan perpres tersebut, yakni karena adanya pro kontra di antara anggota Kabinet Kerja.
"Peraturan Presiden ditunggu hampir 1,5 tahun, debat antar menteri enggak selesai-selesai. Ada yang pro mobil listrik, ada yang melawan," ungkap Ignasius Jonan di Jakarta, Minggu (28/7/2019).
Proses perdebatan panjang antar menteri itu terkait pembahasan komponen lokal yang kelak akan membantu produsen dalam memproduksi kendaraan listrik nasional.
Kompas TV Infrastruktur digital dipacu, karpet merah investor asing terbentang. Kali ini konglomerasi asal Jepang yaitu Softbank menjadi investor favorit pemerintah. Softbank memboyong komitmen investasi 2 miliar dollar Amerika Serikat atau bahkan lebih ke Istana Kepresidenan. Dana setara Rp 28 triliun ini akan mengalir ke salah satu <em>unicorn</em> paling eksis di Indonesia yaitu grab. Semakin tebalnya modal yang diberikan softbank memungkinkan Grab semakin luas berekspansi. Sudah sejak 2017 Grab berinvestasi 1 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 14 triliun di Indonesia. Masuk dalam investor kelas kakap Softbank bukan investor baru bagi Indonesia. Perusahaan yang berdiri tahun 1981 di Jepang ini sudah punya investasi eksisting senilai Rp 2 triliun. Softbank kembali mengukuhkan keberadaannya di Indonesia dengan komitmen investasi baru 2 miliar dollar Amerika Serikat. Tetapi pemerintah meminta tambahan sebesar 1 miliar dollar Amerika Serikat. Total Softbank akan menanamkan dana 5 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 70 triliun. Tidak hanya digital, investor di balik kesuskesan Grab dan Tokopedia ini juga melirik mobil listrik. Selain Grab sasaran investasi Softbank di Indonesia adalah sejumlah perusahaan berbasis digital atau <em>e-commerce</em>. Fokusnya industri kecerdasan buatan atau <em>artificial intelligence</em>. Salah satunya lewat Tokopedia. #Softbank #Investasi #Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Kamis Ini, Giliran Rumah Sekda Jabar yang Digeledah KPKhttps://nasional.kompas.com/read/2019/08/01/11204971/kamis-ini-giliran-rumah-sekda-jabar-yang-digeledah-kpkhttps://asset.kompas.com/crops/jTY5t59S82jCjDLbSSTKweUeZJo=/188x73:888x539/195x98/data/photo/2019/01/09/1451561978.jpg