Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kirim Sampel DNA Keluarga Pelaku Pengeboman Gereja di Filipina

Kompas.com - 30/07/2019, 19:37 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengirim sampel DNA keluarga dua WNI terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina, kepada kepolisian setempat.

Mereka akan mencocokkan DNA yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) dengan sampel DNA keluarga untuk memastikan identitas kedua terduga pelaku.

"Sudah (dikirim), datanya semua," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Cari Identitas 2 WNI Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina, Polisi Akan Tes DNA

Polisi sebelumnya telah mengantongi identitas kedua terduga pelaku yang berinisial RRZ dan UHS.

Keduanya diketahui merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar. Mereka adalah pasangan suami-istri yang pernah menjadi deportan Turki pada 2017.

Identitas itu didapatkan setelah polisi menangkap terduga teroris berinisial N (39) di Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019), dan Y yang diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.

Untuk saat ini, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri fokus untuk mengejar terduga teroris lain anggota kelompok tersebut di dalam maupun luar negeri.

Polisi sedang memburu S alias Daniel alias Chaniago yang merupakan otak atau mastermind yang menggerakkan anggota kelompok JAD Indonesia, sekaligus sebagai penyandang dana.

Salah satu instruksi S yaitu kepada Abu Saidah untuk memberikan uang dari S kepada terduga teroris lain. Uang itu digunakan untuk kebutuhan perakitan bom.

S diduga berada di Khurasan, Afganistan, bersama kombatan ISIS yang lain dan telah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Selain itu, Abu Saidah sedang dicari polisi dan diduga berada di Tanah Air.

Densus 88 pun bekerja sama dengan pasukan antiteror di negara lain untuk mengungkap jaringan tersebut.

"Yang di dalam negeri kita fokus, di luar negeri tim Densus berkomunikasi secara intens dengan beberapa pasukan-pasukan antiteror kepolisian yang ada di Malaysia, Filipina, Afghanistan, dan beberapa negara lainnya. Jadi sudah mulai jelas peta dari kelompok tersebut," ujar Dedi.

Baca juga: Sebelum Ledakkan Gereja Filipina, Pasutri RRZ-UHS Diindoktrinasi di Indonesia

Sebelumnya, dua bom bunuh diri itu meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019. Ledakan terjadi saat misa berlangsung.

Ledakan pertama terjadi di dalam gereja di Jolo. Sementara, bom kedua meledak saat petugas keamanan bergerak ke lokasi ledakan untuk memberi pertolongan terhadap para korban.

Insiden tersebut menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com