Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Hakim MK yang Singgung Gaji Wakil Rakyat di Persidangan

Kompas.com - 30/07/2019, 15:20 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat berkelakar di tengah persidangan perkara hasil pemilu legislatif yang dimohonkan PDI Perjuangan untuk DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Selasa (30/7/2019).

Candaan dilemparkan Arief saat hendak memeriksa saksi PDI-P bernama Dahlia Lesmawati.

Awalnya, Arief bertanya keterlibatan Dahlia saat pemungutan suara.

"Anda sebagai apa di sini?" tanya Arief di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa.

"Pemilih, Yang Mulia," kata Dahlia.

"Pemilih biasa, rakyat biasa ya yang sebetulnya berdaulat," ucap Arief yang disambut anggukan Dahlia.

Baca juga: Di Sidang MK, Saksi PDI-P Mengaku Namanya Dicatut sebagai Pemilih

Ia lalu melemparkan kelakar.

"Kalau saya sering mengatakan begini bu, antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah gajinya gedean mana bu?" ucap Arief.

Dahlia lalu menjawab lebih besar gaji kepala sekolah.

"Nah, kalau rakyat dengan wakil rakyat gajinya besaran mana?" tanya Arief lagi.

"Wakil rakyat," jawab Dahlia.

"Loh mestinya kan rakyatnya gajinya lebih banyak kan," kata Arief yang lantas tertawa lepas. Suasana persidangan pun sejenak cair.

Arief lantas melanjutkan dengan mengingatkan wakil rakyat agar memperjuangkan rakyatnya.

"Jadi mestinya itu wakil rakyat memperjuangkan rakyatnya dulu, gajinya banyak, baru dia minta di bawahnya, ya kan? Karena kan banyak rakyatnya, kan wakil rakyatnya lebih sedikit, harusnya ya?" kata Arief.

Baca juga: Hakim MK Ancam Laporkan Saksi yang Beri Keterangan Palsu ke Polisi

Dahlia pun setuju akan pernyataan Arief. Ia mengangguk sambil tersenyum.

Adapun dalam perkara ini, PDI-P menyoal adanya sejumlah pemilih yang tidak berhak menggunakan suaranya di TPS di Kabupaten Indragiri Hilir.

PDI-P juga mempermasalahkan adanya pencatutan nama dan tanda tangan pemilih yang tak menggunakan hak pilihnya, tetapi tertera di daftar hadir pemilih TPS.

Dahlia adalah salah seorang yang nama dan tanda tangannya dicatut.

Atas persoalan ini, PDI-P meminta MK untuk memerintahkan KPU melakukan pemungutan suara ulang di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com